Suara.com - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menyatakan, kolaborasi sektor pariwisata dengan ekonomi kreatif (ekraf) merupakan hal yang cerdik dalam upaya memaksimalkan pengelolaan potensi daerah di Bumi Majapahit. Itulah sebabnya, ia berkomitmen, selama lima tahun masa kepemimpinannya, Ikfina akan memperioritaskan konsep ekonomi kerakyatan.
Pemkab Mojokerto kini juga terus menggenjot sektor ekraf guna memulihkan perekonomian pasca pandemi Covid-19 dan fokus pada sector pariwisata.
"Sektor pariwisata menjadi magnet yang bisa menarik untuk semua orang datang, maka di situlah beberapa kegiatan ekonomi terutama ekonomi kreatif akan terseret, ikut hidup, bergeliat dan kemudian berkembang. Saat ini Pemkab Mojokerto tengah menyusun roadmap pengembangan sektor wisata," kata Ikfina, saat mengikuti Pers Tour IV di Trawas, Jatim, Kamis (28/7/2022).
Menurutnya, dengan roadmap tersebut, maka pengembangan pariwisata aka memiliki arah yang jelas dan dapat dilaksanakan secara bertahap, sehingga antara satu tempat dengan tempat yang lain akan saling mendukung tidak menjadi kompetitor.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini menambahkan, dalam hukum ekonomi, pasar atau konsumen produk menjadi hal prioritas. Hal ini membutuhkan kecermatan dalam melihat dan kemampuan memprediksi pangsa pasar agar produk yang dihasilkan mampu menggaet minat konsumen.
Pemerintah daerah memiliki peran vital dalam memprediksi produk-produk, yang nantinya laku di pasaran.
"Kita saat ini eranya costumise, pasar dulu, baru kita buat produknya. Bukan support pelatihan dan lain sebagainya, kemudian bingung tidak dapat pasar. Sekarang kita balik, pasar butuh apa, pasar senangnya apa, mari kita sesuaikan dengan pasar. Kalau pasar ini butuh, ayo kita bikin sesuai dengan keinginan pasar," ucapnya.
Menurut Ikfina, sebenarnya pasar mampu diciptakan. Apalagi dengan mengkolaborasikan sektor pariwisata dengan ekonomi kreatif. Misalnya, event Maja Fest yang akan digelar Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Kabupaten Mojokerto dalam waktu dekat ini, yang mana dalam event tersebut, nantinya juga akan digelar festival 1.000 layah sambel wader.
"Itu kemudian harus kita tindaklanjuti dengan penetapan bahwa pecel wader adalah makanan khas Kabupaten Mojokerto dan kita wajibkan semua hotel semua restoran di Kabupaten Mojokerto menjual menu pecelan wader. Ini akan menjadi luar biasa," ungkap Ikfina.
Baca Juga: Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati Edukasi Pentingnya Pemahaman Literasi Sejak Dini

Menurutnya, penetapan sambel wader menjadi makanan khas Kabupaten Mojokerto juga membuka pasar baru dan memberikan dampak ekonomi ke sektor lain. Misalnya untuk pemenuhan bahan sambel wader, makan akan membuka lapangan kerja baru yakni budidaya ikan wader. Kemudian sektor pertanian, seperti cabai, tomat, kemangi, serta bumbu lainnya sebagai bahan utama pembuatan sambal.