Suara.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji angkat bicara soal kejadian bangunan tua yang mendadak roboh di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (29/7). Ia mengungkap penyebabnya karena faktor manusia.
Isnawa menjelaskan, di sekitar lokasi kejadian terdapat proyek saluran air. Petugas yang mengerjakannya tidak cermat dalam membuat penggalian irigasi hingga membuat bangunan roboh.
"Kelalaian petugas galian Irigasi yang salah perhitungan dalam menggali dan menyebabkan kerusakan pondasi bangunan," ujar Isnawa saat dikonfirmasi, Jumat (29/7/2022).
Isnawa memperkirakan kerugian akibat kejadian ini senilai Rp300 juta. Sejak ambruk pada pukul 15.15 WIB, petugas selesai melakukan penanganan pada pukul 21.21 WIB.
Baca Juga: Setelah Evakuasi Korban Petugas Ratakan Bangunan Tua Roboh di Johar Baru
"Situasi dalam pemindahan puing-puing. Aman terkendali," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah rumah tua dua lantai roboh di Jalan Kampung Sawah, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2022) sore. Akibatnya seorang wanita jadi korban dilaporkan meninggal dunia, sementara dua korban lainnya mengalami luka-luka.
Perwira piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat, Unggul Wibowo menceritakan detik-detik evakuasi para korban.
Dikatakannya, saat bangunan roboh terdapat tiga korban, satu korban pria berhasil menyelamatkan diri saat bangunan roboh. Sementara dua korban wanita tidak sempat berlari. Satu perempuan selamat meski mengalami sejumlah luka-luka, sementara satu lagi meninggal dunia.
"Kondisinya yang pertama kami evakuasi adalah wanita sudah meninggal. Yang kedua wanita juga, Alhamdulillah masih bernyawa, setelah kami lakukan evakuasi korban," kata Unggul saat ditemui wartawan di lokasi, Kamis (28/7/2022).
Baca Juga: Korban Tewas Tertimpa Bangunan Ambruk di Johar Baru Seorang Wanita, 2 Orang Lainnya Luka
Korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat. Sementara satu korban perempuan dalam penangan medis. Proses evakuasi sempat terhambat karena aliran listrik yang masih menyala. Namun kemudian dilanjutkan kembali, setelah berkoordinasi dengan PLN.
Usai mengevakuasi korban, Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat dibantu dengan petugas lainnya mengeluarkan sejumlah barang-barang berharga dari sisa reruntuhan bangunan. Setidaknya terdapat tiga sepeda motor dan surat-surat berharga yang berhasil diselamatkan.
Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, petugas meratakan bangunan. Belum diketahui secara pasti penyebab robohnya bangunan, karena masih dalam proses penyelidikan.
"Saat kami melakukan evakuasi, kami gempur tuh. Memang bangunan itu rapuh. Jadi putih semua tadi kan lihat, jadi rapuh itu tadi tuh lantai paling atas tuh keramiknya, kita tarik dulu keramik-keramiknya. Setelah keramiknya kita turunkan, kita lakukan perobohan lantai atasnya dulu. Sekarang ini sudah hampir rata dengan tanah," jelas Unggul.