Suara.com - Korban tewas akibat gempa kuat yang melanda Luzon utara, Filipina telah meningkat menjadi enam, ungkap Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Filipina pada Jumat (29/7/2022).
Dari kematian, lima dikonfirmasi dan satu untuk validasi.
Gempa berkekuatan 7,0 magnitudo mengguncang Abra dan mengguncang Metro Manila
NDRRMC juga mengkonfirmasi 116 korban terluka. Empat lainnya dilaporkan hilang.
Baca Juga: Karangasem Bali Kembali Diguncang Gempa
Gempa 7,0 magnitudo telah berdampak pada 19.486 keluarga atau 79.260 jiwa dari wilayah Ilocos dan Cordillera.
Ada 5.819 orang yang tinggal di pusat-pusat evakuasi dan 1.516 orang mencari perlindungan di rumah kerabat atau teman mereka.
Dalam laporan terpisah, Departemen Pendidikan menyebutkan 164 sekolah mengalami kerusakan infrastruktur.
Biaya awal untuk rekonstruksi dan rehabilitasi sekolah yang rusak diperkirakan mencapai P940 juta atau sekitar USD17 juta.
Gempa dangkal dan kuat, yang disebabkan oleh pergerakan Sesar Sungai Abra, memicu tanah longsor, mematikan listrik, dan merusak bangunan termasuk gereja, menara lonceng, dan tempat bersejarah yang berusia berabad-abad. (Sumber: Anadolu)
Baca Juga: Potensi Gempa Megathrust, Kepala BMKG: Kita Ini di Wilayah Indonesia yang Rawan