Suara.com - Kemeriahan lokasi 'Citayam Fashion Week' di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat tidak hanya menarik minat para anak muda untuk datang menunjukkan busana terbaiknya. Sejumlah emak-emak juga ternyata turut memeriahkan pagelaran busana jalanan ini.
Di antaranya ada Fatma (40) yang sengaja datang bersama temannya dengan berdandan gaya busana yang meriah. Dua warga asal Tanah Abang ini mengaku sudah seminggu mengikuti 'Citayam Fashion Week.'
"Awalnya saya lihat viral di televisi. Saya sebelumnya enggak tahu apa Citayam Fashion Week itu? Saya penasaran, akhirnya saya punya model baju, ya sudah saya ikut," kata Fatma saat ditemui Suara.com di kawasan Dukuh Atas, Kamis (28/7/2022).
Tiap harinya mereka datang dengan busana yang berbeda. Busana -busana yang mereka gunakan ada beberapa yang dibeli, namun kebanyakan dari beberapa baju lama yang mereka desain ulang.
Baca Juga: Terungkap Masa Lalu Bonge "Citayam Fashion Week", Kini Ingin Lanjut Sekolah
Saking antusiasnya bergaya di 'Citayam Fashion Week,' Fatma sudah memikirkan busana yang akan dikenakannya beberapa hari kedepan.
"Kadang sempat bingung juga mau pakai apa ya besok? Tapi kita harus kreatif baut gabung-gabunginnya," ujar Fatma.
Turut memeriahkan geliat pagelaran busana jalanan ini, menjadi sebuah kesenangan tersendiri bagi Fatma.
"Happy-lah. Buat senangin diri sendiri," kata dia.
Terlebih diakuinya, dia menyukai busana dengan warna yang mentereng. Citayam Fashion Week menjadi wadah baginya untuk mengekpresikan dirinya.
Baca Juga: Membludak! Warga Tetap Fashion Show di Zebra Cross Dukuh Atas Meski Dilarang Petugas
"Modis-lah dengan warna-warna mentereng," ujar Fatma.
Menanggapi beberapa pandangan buruk yang ditujukan ke 'Citayam Fashion Week,' tidak terlalu diambil pusing Fatma. Dia mengatakan pihak-pihak yang memandang buruk kegiatan ini, karena belum merasakan keseruannya.
"Daripada nyinyir coba deh datang ke sini, rasain keseruannya," kata Fatma.
Sementara itu terkait pemerintah DKI Jakarta yang melarang warga untuk menggunakan zebra cross sebagai catwalk, tidak terlalu dipermasalahkannya. Terpenting geliat busana jalanan ini tetap boleh terlaksanakan di kawasan Dukuh Atas.
"Di trotoar juga enggak apa-apa. Yang penting tetap boleh," ujarnya.