Suara.com - Kekinian, kita perlu mengenal Pulau Kalimantan lebih banyak, apalagi daerah ini akan menjadi lokasi ibu kota negara Indonesia yang baru. Maka dari itu informasi seputar kondisi geografis Pulau Kalimantan berdasarkan peta perlu dicermati.
Pemilihan Pulau Borneo sebagai lokasi ibu kota yang baru tentunya telah melalui berbagai studi dan pertimbangan. Salah satunya, karena Kalimantan dinilai letaknya tepat berada di tengah wilayah Indonesia.
Posisi Pulau Kalimantan yang seperti ini diklaim pemerintah akan mempercepat pemerataan. Apakah hal itu benar? Mari kita pelajari kondisi geografis Pulau Kalimantan berdasarkan peta mulai dari batas, luas hingga bentang alamnya.
Letak astronomi Pulau Kalimantan adalah 7°LU (Lintang Utara) sampai 4°LS (Lintang Selatan) dan membentang antara 108°BB (Bujur Barat) sampai 119°BT (Bujur Timur). Posisi ini membuat Pulau Kalimantan dilewati garis Khatulistiwa (garis lintang 0°).
Bahkan di kota Pontianak, Kalimantan Barat terdapat tugu Khatulistiwa yang dibangun tahun 1928. Pulau Kalimantan juga termasuk salah satu wilayah Indonesia yang daratannya berbatasan langsung dengan negara lain.
- Utara: berbatasan dengan Laut Tiongkok Selatan, Malaysia, dan Filipina
- Selatan: berbatasan dengan Laut Jawa dan Pulau Jawa
- Barat: berbatasan dengan Selat Melaka dan Pulau Sumatera
- Timur: berbatasan dengan Selat Makassar dan pulau Sulawesi

Pulau Kalimantan juga termasuk dalam pulau besar di Indonesia, namun bukan yang paling besar. Luas pulau Kalimantan adalah 743.330 km2.
Secara administratif, Pulau yang termasuk dalam gugusan kepulauan Sunda Besar ini terbagi menjadi 5 provinsi.
Baca Juga: Kondisi Geografis Pulau Jawa Berdasarkan Peta: Batas, Luas hingga Bentang Alam
- Kalimantan Barat, ibu kota Pontianak
- Kalimantan Tengah, ibu kota Palangkaraya
- Kalimantan Selatan, ibu kota Banjarmasin
- Kalimantan Timur, ibu kota Samarinda
- Kalimantan Utara, ibu kota Tanjung Selor
Begitu luasnya Kalimantan membuat pulau ini juga memiliki sumber daya alam berlimpah. Seperti pertambangan batubara, minyak bumi, intan hingga perkebunan sawit, karet, rotan.