Suara.com - Elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disebut tidak masalah kalau Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi calon wakil presiden jika berkoalisi dengan Gerindra. Ini dikarenakan kursi gerindra di parlemen lebih banyak dari PKB.
"Ya kalau koalisi PKB Gerindra, tentu fatsun politiknya Gerindra secara kursi 78. Artinya, ketika koalisi dibangun tentu juga berbasis pada fatsun politik. PKB 58 kursi," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda saat dihubungi wartawan, Kamis (28/7/2022).
"Jadi kalau Gerindra ngambil kursi capres ya itu wajar. Dan PKB ngambil posisi cawapres sangat wajar. Karena bagian dari fatsun politik," sambungnya.
Huda menyebut sampai sejauh ini tak ada nama lain selain Cak Imin yang akan dimajukan PKB dalam Pilpres 2024 nanti.
Baca Juga: Terpopuler: Pecah Tangis Ibunda Brigadir J, Sekolah di Kaki Gunung Tangkuban Perahu Terancam Bubar
"Ya kalau sampai hari ini kita nggak ada figur lain PKB," tuturnya.
Kendati begitu, Huda menyebut terkait rencanan kalisi dengan PKB - Gerindra belum belum ada keputusan soal pasangan calon yang akan diusung di Pilpres 2024 mendatang. Namun, nama yang sama-sama didorong dari kedua partai itu belum berubah.
"Ya tentu sampai hari ini kan dari berbagai pertemuan kita tidak ada (deal soal capres-cawapres), belum ada figur lain selain pak Prabowo dan Gus Muhaimin," tandasnya.
Rencana Deklarasi
Sebelumnya, dua partai yakni Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) siap melakukan deklarasi berkoalisi di Pilpres 2024. Namun, yang menjadi pertanyaan siapa figur yang akan menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presidennya.
Baca Juga: Ahmad Muzani Ungkap Alasan Lain Di Balik Mundurnya Rapimnas Gerindra
Berdasarkan peluang dua tokoh yang kerap didorong maju dari dua parpol tersebut yakni Prabowo Subianto dan Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Menanggapi hal itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut memang Gerindra dan PKB akan mendeklarasikan berkoalisi pada 13 Agustus 2022 mendatang.
Namun soal siapa yang akan diusung menjadi pasangan calon presiden dan wakil presidennya, Dasco meminta semua pihak menunggu.
"(Soal capres-cawapresnya) Nanti tunggu tanggal mainnya kalau itu, soal deklarasi kan," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Sementara di sisi lain, Dasco menjelaskan, bahwa rencana deklarasi itu akan dibarengi dengan agenda Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra. Dalam forum itu, nantinya Prabowo akan diumumkan sebagai calon presiden.
Menurut Dasco, pelaksanaan Rapimnas Gerindra sedianya digelar 30 Juli 2022, namun usai bertemu pihak PKB, Gerindra memutuskan untuk menunda agenda tersebut dan menggesernya berbarengan dengan deklarasi berkoalisi.
"Akhirnya kemudian Rapimnas pencapresan dan pengumuman koalisi akan dilakukan pada tanggal 13 Agustus," tuturnya.
Lebih lanjut, Dasco mengatakan, forum Rapimnas Gerindra hanya akan ambil keputusan untuk mengumumkan siapa calon presiden. Sementara soal calon wakil presiden, menurutnya ada forum lagi tersendiri.