Suara.com - Tersebar di media sosial video seorang pria penyandang disabilitas yang diduga ditolak saat hendak naik KRL Solo-Jogja oleh petugas di Stasiun Balapan Solo. Video yang merekam kejadian tersebut lantas viral.
Salah satu akun media sosial yang mengunggah video tersebut adalah akun Twitter @merapi_uncover pada Kamis (28/07/22).
Hingga saat ini, video unggahan tersebut telah ditonton sebanyak 6,4 ribu kali.
"Seorang penyandang disabilitas tidak diizinkan naik KRL Solo-Jogja, dengan alasan kursi rodanya kepanjangan," tulis pengunggah video.
Dalam video yang berdurasi lebih dari 2 menit ini, tampak momen pria penyandang disabilitas yang berdebat dengan dua orang petugas stasiun.
Pria tersebut mengatakan kepada petugas bahwa ia telah membayar untuk dapat naik KRL. Namun entah mengapa dirinya tidak diizinkan untuk naik. Padahal sebelumnya dia selalu diperbolehkan jika hendak naik kendaraan umum.
"Lho saya kan naik KRL nggak gratis, saya bayar. Saya nggak pernah dapat penolakan lho dari mana-mana," ujar pria tersebut.
Salah satu petugas kemudian mengatakan bahwa sudah ada peraturan mengenai perizinan seseorang yang memakai alat bantu berupa sepeda roda 3 untuk dapat diizinkan masuk atau tidak ke dalam gerbong KRL.
"Iya, tapi peraturannya. Kami diperintah dari atasan," ujar petugas stasiun.
Baca Juga: Viral Pemandangan Langka Pesawat Melintas di Jalan Raya Parung Bogor, Endingnya Bikin Kesal
Pria tersebut kemudian meminta penjelasan yang lebih logis mengapa dirinya tidak diizinkan untuk naik KRL.
"Saya cuma menjalankan tugas. Bahwasanya, untuk sepeda roda tiga seperti ini disarankan untuk naik armada yang lain. Ya mohon maaf, masnya nggak bisa naik KRL. Karena saya hanya menjalankan tugas," terang petugas stasiun.
Tak puas dengan penjelasan petugas stasiun, calon penumpang KRL ini kemudian kembali menanyakan alasan mengapa dirinya dilarang untuk masuk ke dalam KRL.
"Ya mungkin kepanjangan bisa, karena tidak sesuai seperti yang biasanya. Yang dianjurkan kalau sepeda, sepeda lipat. Kalau yang kursi roda yang bisa dilipat," kata petugas stasiun.
Mendengar penjelasan dari petugas, pria tersebut langsung tampak terkaget-kaget dengan aturan yang ada di stasiun tersebut.
"Dari Stasiun Balapan Solo, saya ditolak untuk naik KRL dari Solo ke Jogja. Dengan alasan kendaraan yang saya pakai sebagai alat transportasi penunjang keterbatasan saya ditolak. Dari Stasiun Balapan Solo," pungkas pria tersebut.
Respons Warganet
Sontak saja video unggahan ini menuai beragam komentar dari warganet. Warganet turut mengecam peraturan yang dilontarkan oleh petugas stasiun.
"Aturan yang disebutkan petugas adalah untuk barang bawaan. Halo, kursi roda orang difabel apakah dikategorikan barang bawaan? Kalau dia nggak pakai itu, susah untuk mobile, Pak. Tolong nalarnya dipakai dan dibedakan peruntukannya," ujar warganet.
"Hal ini terjadi karena kurangnya edukasi ke petugas security. Atau mungkin karakter petugas yang nggak tahu, tapi sok tahu. Sering saya temukan, kenapa nggak tanya keatasannya, main ambil keputusan," terang warganet.
"Itu orang disabilitas, Pak. Kasihan. Harusnya dibantu, diberi kemudahan. Bukan dipersulit," kata warganet.
Tanggapan KAI
Akun Twitter @KAI121 turut berkomentar dalam unggahan video ini. Pihak KAI turut menyampaikan permohonan maafnya atas kejadian tersebut.
"Selamat pagi dan mohon maaf atas kejadian ini ya Kak. Railmin memahami ketidaknyamanan yang dialami penumpang tersebut saat melakukan perjalanan dari Stasiun Solo Balapan. Hal ini juga sebelumnya sudah Railmin sampaikan ke stasiun terkait," tulis @KAI121.