Suara.com - Tak kurang dari 66 orang tewas dalam serangan teroris pada Rabu (27/7/2022) di beberapa kota di Mali, menurut sumber keamanan setempat.
"Angkatan Bersenjata Mali (FAMa) melumpuhkan serangan teroris yang menargetkan Savare, Sokolo dan Kalumba Rabu pagi ini, 27 Juli,” ujar Kolonel Souleymane Dembele , direktur informasi dan hubungan masyarakat tentara, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Sebuah laporan menunjukkan 54 tewas, termasuk enam tentara, dan 25 tentara terluka, termasuk lima serius, di Sokolo di wilayah Segou.
Sumber yang sama juga melaporkan 12 orang tewas, termasuk tiga warga sipil menyusul serangan teroris di Kalumba, wilayah Nara dekat perbatasan Mauritania.
Baca Juga: 4 Fakta Mali, Orang Terkaya Sepanjang Sejarah Tinggal di Negara Ini
Penyisiran masih berlangsung, menurut otoritas militer.
"Serangan udara memungkinkan untuk menyerang pangkalan logistik teroris sehingga mengurangi potensi musuh," tambah Dembele.
Di sisi Mopti tengah, upaya penyusupan menargetkan salah satu pos pemeriksaan kamp militer serta instalasi angkatan udara tanpa hasil karena gerakan mencurigakan ditangkal oleh FAMa.
Pada 21 Juli, tiga tentara dan tiga teroris tewas dalam serangan kompleks serentak di beberapa lokasi.
Keesokan harinya, satu tentara dan tujuh teroris tewas dalam serangan bom mobil di fasilitas Direktorat Material, Hidrokarbon dan Transportasi Angkatan Bersenjata (DMHTA) di Kati dekat ibukota Bamako.
Baca Juga: Buntut Ujaran 'Bermusuhan', Mali Usir Dubes Prancis
"Kelompok-kelompok bersenjata ini sebenarnya menunjukkan kelemahan mereka secara keseluruhan dengan melakukan aksi nekat serangan kamikaze, aksi terhadap warga sipil, dan penanaman alat peledak improvisasi," kata Dembele. (Sumber: Anadolu)