Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI fraksi Golkar, Dave Akbarshah Fikarno, mengatakan, pengusutan terhadap kasus penembakan Rina Wulandari (34) harus tetap dilanjutkan sampai tuntas, meski kekinian Kopda M alias Muslimin yang diduga sebagai dalang di balik penembakan tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Rina sendiri diketahui merupakan istri dari Kopda Muslimin.
"Pengusutan tetap harus dilakukan sampai tuntas, karena ini kan kasus pidana," kata Dave saat dihubungi, Kamis (28/7/2022).
Ia mengatakan, kelanjutan pengusutan kasus tersebut memang perlu dilakukan. Terlebih agar ada titik terang terhadap hal-hal yang belum terungkap.
Baca Juga: Diduga Jadi Otak Penembakan Istrinya Sendiri, Kopda Muslimin Dikabarkan Meninggal Dunia
"Jadi apakah M itu bunuh diri atau justru dibunuh orang lain. Apakah ada pihak lain yang terlibat dan lain-lainnya. Sehingga tidak meninggalkan hal-hal yang belum terungkap," tuturnya.
Sementara di sisi lain, pihak TNI Angkatan Darat (AD) juga dimintanya untuk berperan melakukan pengusutan kasus Kopda Muslimin tersebut.
"Terus lakukan penelisikam kasus hingga selesai," tandasnya.
Dugaan Bunuh Diri
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman membenarkan Kopda M alias Muslimin ditemukan dalam kondisi tewas di rumah orang tuanya di Kendal, Jawa Tengah. Namun, terkait dugaan yang bersangkutan tewas bunuh diri menurutnya masih perlu dipastikan.
Baca Juga: Kopda M Ditemukan Tewas, Sempat Minta Maaf ke Orangtua lalu Muntah-muntah
Dudung mengatakan, pihak kepolisian rencana akan melakukan autopsi dan visum et repertum terhadap jenazah Kopda Muslimin.
"Akan dilaksanakan autopsi dan visum et repertum untuk mengetahui penyebab kematiannya," kata Dudung kepada wartawan, Kamis (28/7/2022).
Kopda Muslimin merupakan buronan polisi usai diduga kuat menjadi dalang kasus penembakan Rina Wulandari (34) yang tidak lain merupakan istrinya sendiri. Peristiwa ini terjadi di depan rumah korban di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (18/7/2022) lalu.
Tim gabungan TNI-Polri berhasil menangkap keempat pelaku penembakan termasuk seorang yang membawa senjata api. Kopda Muslimin diduga kuat sebagai otak dibalik kasus ini.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, Kopda Muslimin diduga sudah empat kali memerintahkan pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa istrinya. Adapun, motif daripada kasus ini diduga karena yang bersangkutan telah memiliki kekasih lagi.