Menjaga Aliran Listrik di Kepulauan Seribu Tetap Menyala

Kamis, 28 Juli 2022 | 12:47 WIB
Menjaga Aliran Listrik di Kepulauan Seribu Tetap Menyala
Ilustrasi wisata di Kepulauan Seribu. (Dok: Pemprov DKI Jakarta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepulauan Seribu merupakan kabupaten yang berada dalam wilayah administratif Pemprov DKI Jakarta. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya memberikan pelayanan yang optimal kepada warga kabupaten ini. Salah satunya dengan menjaga aliran listrik di Kepulauan Seribu tetap menyala, demi menunjang aktivitas warganya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) Provinsi DKI Jakarta Andry Yansyah mengungkapkan, Kepulauan Seribu mempunyai sebelas pulau berpenghuni, yaitu Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang Besar, Pulau Pari, Pulau Payung Besar, Pulau Tidung Besar, Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, Pulau Harapan, dan Pulau Sebira

“Pulau-pulang tersebut telah dialiri listrik dengan rincian sepuluh pulau dialiri listrik melalui kabel laut dan satu pulau, yaitu Pulau Sebira, dialiri listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD/genset) serta PLTS sebesar 400 kWp,” katanya.

Andry Yansyah menambahkan, di Kepulauan Seribu terdapat dua pulau resor yang sudah dialiri listrik melalui kabel laut, yakni Pulau Tengah dan Pulau Kaliage. Sedangkan sumber listrik pulau-pulau resor lainnya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)/genset, seperti Pulau Bidadari, Pulau Onrust, Pulau Pantara, Pulau Pelangi, Pulau Ayer, serta Pulau Sepa. Sementara, sumber listrik Pulau Macan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Baca Juga: Awasi ACT, Pemprov DKI Jakarta Bentuk Satgas

“Untuk sepuluh pulau yang berpenghuni tersebut telah dialiri listrik selama 24 jam, tanpa ada pembagian waktu tertentu. Sedangkan sumber listrik Pulau Sabira disuplai oleh PLTD/genset dan PLTS, dengan pola pengoperasian 12 jam daya listrik bersumber dari PLTS (pukul 07.00-19.00) dan 12 jam daya listrik bersumber dari PLTD/ genset (pukul 19.00-07.00),” jelasnya.

Mengingat listrik sudah menjadi kebutuhan yang utama bagi masyarakat pada zaman sekarang, Pemprov DKI Jakarta akan secara konsisten berupaya menjaga pasokan listrik agar tetap mengalir di Kepulauan Seribu. Andry Yansyah menjelaskan, ada tiga hal yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam menjaga dan meningkatkan aliran listrik di Kepulauan Seribu.

Pertama, melakukan pemeliharaan kabel laut dan PLTD/genset secara berkelanjutan. Kedua, menyiapkan SDM atau teknisi untuk pemeliharaan sarana dan prasarana jaringan kabel laut dan PLTD/genset. Ketiga, melakukan kerja sama dengan PT PLN UID Jakarta Raya dalam rangka menjaga ketersediaan dan keandalan daya listrik di Kepulauan Seribu.

PLTS Pulau Sebira

Pemprov DKI Jakarta juga mengembangkan pasokan listrik yang bersumber dari energi terbarukan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS  yang sudah ada di Pulau Sebira sejak 2020 sebesar 400 kWp ini dibangun PT PLN UID Jakarta Raya bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.

Baca Juga: Atasi Masalah Limbah dan Sanitasi, Pemprov DKI Terus Upayakan Pembangunan SPALD

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, kehadiran PLTS di Pulau Sebira mengirimkan pesan penting bukan hanya bagi warga Jakarta, melainkan juga seluruh Indonesia. Karena jika wilayah kepulauan di Jakarta seluruh fasilitasnya dapat dipenuhi, maka semangat ini juga dapat diwujudkan untuk memenuhi fasilitas wilayah kepulauan lain di Indonesia.

“Mengapa ini penting dalam konteks Indonesia dan Jakarta? Yang pertama adalah konektivitas (kelistrikan-red), Jakarta terdiri dari daratan dan kepulauan. Dan warga Jakarta harus memiliki akses yang sama atas fasilitas yang disediakan pemerintah,” jelas Anies yang dikutip dari laman Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

Menurut Anies, konektivitas kelistrikan yang menjadi tanggung jawab negara, merupakan salah satu elemen penting bagi masyarakat kepulauan untuk meningkatkan taraf hidup, ekonomi, dan kesejahteraan warga. Seperti dengan adanya listrik, maka warga Pulau Sebira dapat mengakses cold storage yang membuat hasil tangkapan ikan dapat tetap segar, sehingga meningkatkan nilai jual.

“Kita berharap adanya pasokan listrik yang stabil melalui PLTS bisa menjadi hulunya peningkatan produktivitas masyarakat di Kepulauan Seribu. Warga ingin cold storage, sehingga hasil tangkapan bisa disimpan, dan ini hanya bisa diakses kalau ada listrik. Sehingga listrik ini akan meningkatkan taraf hidup, ekonomi, dan kesejahteraan warga,” tuturnya. 

General Manager PLN UID Jaya, Doddy B. Pangaribuan, menambahkan, PLTS Sebira ini dapat meningkatkan pemanfaatan Green Energy dari EBT (Energi Baru Terbarukan) untuk kelistrikan di Indonesia.

“PLTS dilengkapi baterai berkapasitas 912 kWh yang berfungsi sebagai penyimpan energi, sehingga energi listrik yang dihasilkan juga dapat digunakan pada malam hari. Dan ini merupakan PLT Surya terbesar hybrid di Provinsi DKI Jakarta, juga akan bisa digunakan untuk mem-back up PLTD kita. Sehingga ini akan menurunkan biaya operasi, karena bahan bakar saja bisa sampai Rp 3 miliar dan dengan PLTS ini mungkin hanya akan menghabiskan Rp 1 miliar saja,” jelasnya.

Sementara itu, pada 2022 ini, Disnakertransgi Provinsi DKI Jakarta mendukung penggunaan listrik bersumber dari EBT, dengan membangun PLTS Rooftop di Gedung SMK Negeri 61 dan SMAN 69 berkapasitas masing-masing sebesar 20 kWp.

Ilustrasi wisata di Kepulauan Seribu. (Dok: Pemprov DKI Jakarta)
Ilustrasi wisata di Kepulauan Seribu. (Dok: Pemprov DKI Jakarta)

Transportasi Perairan Terintegrasi

Sementara itu, Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan juga terus meningkatkan pembangunan di Kepulauan Seribu. Salah satunya dengan penciptaan Layanan Transportasi Perairan Terintegrasi.

“Penciptaan Layanan Transportasi Perairan Terintegrasi adalah salah satu program Kegiatan Strategis Daerah (KSD) yang berfokus kepada peningkatan pelayanan transportasi perairan, dengan target capaian utama menjamin angkutan barang pangan bersubsidi bagi masyarakat Kepulauan Seribu, implementasi sistem e-ticketing untuk penumpang angkutan perairan, serta terwujudnya entitas kelembagaan angkutan perairan yang baik,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo.

Capaian KSD Penciptaan Layanan Transportasi Perairan Terintegrasi pada tahun ini adalah mulai dilaksanakan pembangunan dan pengembangan layanan e-ticketing untuk angkutan penumpang, serta penyusunan kelembagaan yang terkait layanan angkutan perairan dari dan ke Kepulauan Seribu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI