Putus Asa Akibat Perang Tiada Henti, Kota Idlib Suriah Dilanda Bunuh Diri Massal

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 28 Juli 2022 | 12:45 WIB
Putus Asa Akibat Perang Tiada Henti, Kota Idlib Suriah Dilanda Bunuh Diri Massal
Pengungsi Suriah tengah berjemur setelah badai menerjang kamp pengungsian mereka di Bar Elias, Lembah Bekaa, Lebanon. Foto diambil pada 26 Januari 2016. [AFP/Hassan Jarrah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dr. Ahmed al-Othman dari Persatuan Organisasi Perawatan dan Bantuan Medis mengatakan, “Angka bunuh diri di Suriah naik dalam sepuluh tahun ini. Tetapi, jumlahnya semakin naik dalam dua tahun terakhir. Kami melihat peningkatan jumlah kasus.”

Data statistik paling buruk di Suriah barat laut. Namun, organisasi bantuan Tim Koordinator Tanggap Suriah telah menghitung bahwa sampai 5 Juni tahun ini terjadi 33 upaya bunuh diri di Idlib. Itu hampir 40 persen lebih banyak dari jumlah total pada 2021.

Pakar kesehatan jiwa mengatakan penyebab bunuh diri seringkali berakar pada kemiskinan yang parah dan keterasingan yang meluas di Idlib.

Zilal al-Asaad dari Persatuan Organisasi Perawatan dan Bantuan Medis mengatakan, “Orang-orang tidak memiliki sumber daya untuk beradaptasi dengan biaya hidup yang besar dan sewa tempat tinggal yang tinggi. Ini adalah faktor penting dalam masalah ini.”

Ia menambahkan bahwa kondisi yang keras juga menyebabkan peningkatan gangguan kejiwaan seperti depresi, selain kekerasan dalam rumah tangga dan penggunaan narkoba.

Al-Anjoki mengatakan rasa sakit akibat kehilangan putranya sejauh ini belum hilang. “Putra saya yang kecil mengatakan dia membayangkan bermain dengan abangnya dan mendengarnya berkata, ‘Bersembunyi di mana kamu?’ Istri saya memegangi pakaiannya dan menangis. Sedangkan saya, sampai saat ini belum bisa menerima bahwa dia telah meninggal,” ujarnya.

Menurut Anjoki, kehidupan di Idlib tidak menjadi lebih mudah sejak anaknya meninggal. Kota ini sekarang dianggap sebagai “kubu terakhir pemberontak,” dan secara sporadik diserang. Idlib semakin jauh tenggelam dalam kemiskinan. (Sumber: VOA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI