Suara.com - Bharada E yang diduga melakukan penembakan terhadap rekannya Brigadir J, hingga saat ini belum berstatus terlindung Lembaga Perlindung Saksi dan Korban (LPSK).
Hal itu terungkap dari pernyataan Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi. Dikatakannya, Bharada E seharusnya menjalani proses asesmen LPSK pada Rabu (28/7/2022) tapi yang bersangkutan tidak dapat hadir.
"Namun pihak Polri akan membantu memfasilitasi LPSK untuk bertemu dengan (Bharada) E dalam waktu yang kami tentukan kemudian," kata Edwin saat dihubungi wartawan, Rabu (27/8/2022).
Permohonan perlindungan yang diajukan Bharada E terkait kasus percobaan pembunuhan dan pelecehan seksual yang diduga dilakukan Brigadir J.
Baca Juga: Usut Hubungan Para Ajudan, Kedekatan Brigadir J dengan Istri Ferdy Sambo Turut Digali Komnas HAM
"Pencabulan dan percobaan pembunuhan," jelas Edwin.
Dugaan Pelecehan
Brigadir J sebelumnya tewas ditembak oleh Bharada E di Rumah Dinas Ferdy Sambo di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022) sekira pukul 17.00 WIB.
Brigadir J merupakan sopir istri, Ferdy Sambo. Sedangkan, Bharada E merupakan ajudan daripada Ferdy Sambo. Tiga hari setelah kejadian, Ramadhan menyebut Bharada E menembak Brigadir J karena diduga melecehkan istri Kadiv Propam.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” kata Ramadhan dalam keterangannya, Senin (11/7/2022) malam.
Baca Juga: Jangan Sampai Publik Skeptis, Polisi Harus Ungkap Fakta Utuh Autopsi dan Sebab Kematian Brigadir J
Sebelum terjadi penembakan, kata Ramadhan, Bharada E mendengar istri Kadiv Propam berteriak. Dia menuju sumber teriakan tersebut yang berasal dari kamar istri Kadiv Propam.
Ketika itu, Bharada E mendapati Brigjen J yang panik melihat kedatangannya. Sampai pada akhirnya, Ramadhan menyebut Brigjen J melesatkan tembakan ke arah Bharada E.
"Brigadir J melepaskan tembakan sebanyak tujuh kali, Bharada E membalas mengeluarkan tembakan sebanyak lima kali,” tutur Ramadhan.
Saat peristiwa ini terjadi, Ferdy Sambo diklaim Ramadhan sedang tidak berada di rumah.