Heran Anies Copot Tiga Dirut BUMD di Akhir Masa Jabatan, Gilbert PDIP: Ada Apa?

Rabu, 27 Juli 2022 | 15:57 WIB
Heran Anies Copot Tiga Dirut BUMD di Akhir Masa Jabatan, Gilbert PDIP: Ada Apa?
Anggota DPRD mengaku heran dengan tindakan Gubernur Anies Baswedan yang mencopot tiga Direktur Utama (Dirut) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mengaku heran dengan tindakan Gubernur Anies Baswedan yang mencopot tiga Direktur Utama (Dirut) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) belakangan ini. Pasalnya, kebijakan itu dilakukan di akhir masa jabatan Anies yang akan selesai pada Oktober 2022 nanti.

Anies diketahui pada 16 Juli mengganti Dirut baru Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya dan Direktur Utama PAM Jaya. Setelahnya pada 22 Juli Anies juga mencopot Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT).

Menurut Gilbert, ada keanehan dari keputusan Anies memilih Dirut baru itu. Apalagi ia menilai tidak ada hal yang mendesak sehingga tiga BUMD itu perlu memiliki pimpinan baru.

"Pergantian tidak pada tempatnya, tidak mendesak. Malah terkesan aneh, ada apa?" ujar Gilbert saat dihubungi, Rabu (27/7/2022).

Baca Juga: Catwalk di Zebra Cross Citayam Fashion Week: Dilarang Wagub Riza Dibolehkan Anies

Sosok Mohamad Aprindy dinilainya tidak tepat dipilih sebagai Direktur Utama PT MRT. Apriandy disebutnya tidak memiliki kompetensi dan kemampuan yang lebih tinggi ketimbang Dirut sebelumnha, William Sabandar.

Terlebih lagi, William yang sudah bekerja di PT MRT selama enam tahun dianggap cocok dengan sistem kerja pihak Jepang selaku mitra pembangunan MRT.

Mohamad Aprindy, juga sebelumnya hanya memiliki menjabat sebagai Direktur Teknik dan Pengembangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

"Tetapi penggantinya dipilih dari orang yang berasal dari Jakpro, yang notabene Jakpro ini bukan perusahaan yang fokus. Dan penggantinya bukan orang yang pernah dibidang transportasi dan bukan ikut membesarkan MRT ini dari awal," tuturnya.

"Otomatis, Pak Aprindy secara akal sehat, tidak seberkualitas Pak William Sabandar. Sehingga pengganti ini buat kami menjadi tidak menyentuh, tapi terkesan menjadi aneh," tambahnya menjelaskan.

Baca Juga: Wapres Maruf Amin Terima Kunjungan Gubernur DKI Anies Baswedan, Apa yang Dibahas?

Selanjutnya, Anggota Komisi B DPRD DKI ini juha menyebut pengangkatan Tri Prasetyo Utomo sebagai Direktur Utama Perumda Pasar Jaya juga tidak tepat.

Ia mengaku heran dengan keputusan Anies memilih Tri Prasetyo yang sebelumnya menjabat sebagai Operational General Manager PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart).

"Saya melihat, latar belakangnya belum terlalu panjang dan langsung menjadi dirut BUMD. Buat saya agak sedikit tanda tanya," ucapnya.

Untuk pemilihan sosok Arief Nasruddin sebagai Direktur Utama PAM Jaya, Gilbert tak mempermasalahkannya. Namun, yang aneh adalah pencopotan Dirut sebelumnya, Syamsul Bachri Yusuf.

Pasalnya, pencopotan ini dilakukan menjelang berakhirnya kerja sama antara PAM Jaya dan mitra swastanya, yakni Aetra dan Palyja, pada Januari 2023. Anies diduganya memiliki kepentingan lain karena Syamsul adalah sosok yang pro pemerintah.

"Tapi saya tahu, bahwa Pak Syamsul Bachri itu orang yang sangat pro pemerintah. Tapi kan Gubernur belum tentu melihatnya seperti itu," kata Gilbert. Mungkin saja ada kepentingan lain di luar kepentingan pemerintah yang dilihat Gubernur, kami juga tidak tahu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI