Suara.com - Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai calon pemimpin pada 2024 nanti memiliki beban yang begitu berat. Pasalnya, ia melihat ada sejumlah tantangan domestik serta global.
Tantangan yang pertama ialah terkait isu lingkungan yang juga tengah menjadi konsen dari negara-negara di Eropa.
"Ada kebijakan untuk mendorong deforestasi dan kemarin kalau tidak salah negara sejumlah Eropa mengurangi emisi karbon pada 2030," kata Arya dalam diskusi bertajuk Memaknai Mandat Politik untuk Puan Maharani secara daring, Rabu (27/7/2022).
Selain lingkungan, ada pula isu kesehatan di mana pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai. Pandemi Covid-19 belum tuntas, organisasi kesehatan dunia atau WHO mengumumkan adanya wabah cacar monyet.
Baca Juga: 178 Jemaah Haji Tiba di Palas Sumut pada 29 Juli
Di Indonesia sendiri, Arya menyebut kalau pemerintah masih berusaha untuk menurunkan angka stunting.
Di luar isu lingkungan dan kesehatan, Arya mengungkapkan ada isu ekonomi yang mengancam Indonesia. Ia memberikan contoh pada situasi di Inggris di mana inflasi di negara tersebut meningkat lebih tinggi hingga menyebabkan PM Inggris Boris Johnson mengundurkan diri.
Dengan beragam masalah tersebut, Arya menilai calon pemimpin yang menggantikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi nantinya harus benar-benar teruji terutama disaat situasi negara tengah krisis.
"Tantangan ke depan yang akan semakin berat kita butuh calon pemimpin atau pemimpin yang punya misi, yang visioner dan juga tentu pemimpin yang teruji."
"Maksudnya apakah dia dengan situasi itu, bagaimana pemimpin mampu (mengatasi) dalam situasi krisis."