Suara.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M Kholid, mengatakan bahwa pihaknya enggan berandai-andai mengharapkan arah politik pentolan FPI Habib Rizieq Shihab di Pemilu 2024. Namun, PKS menyambut baik atas bebasnya Habib Rizieq usai jalani proses hukum.
"Jadi kami tidak berandai-andai dengan yang disampaikan tadi (soal arah politik Rizieq). Intinya kami senang dan apresiasi terkait bebasnya beliau," kata Kholid kepada wartawan dikutip Rabu (27/7/2022).
Kholid mengatakan, bebasnya Rizieq diharapkan bisa membawa keberkahan, termasuk bagi keluarga. PKS mengapresiasi sejumlah pihak berwajib yang memperlancar bebasnya Habib Rizieq.
"Kami juga sangat mengapresiasi dengan keluarnya beliau, itu tentu menjadi kebaikan buat jemaahnya, buat umat islam, buat keluarga beliau," tuturnya.
Baca Juga: Soroti Kalangan Militer Maju di Pilpres 2024, Pengamat: Popularitas dan Kepantasan Jadi Indikatornya
Sementara sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengatakan mendapat keuntungan politik setelah menampilkan foto Habib Rizieq Shihab dalam spanduk pada waktu musim kampanye tahun 2019.
Mardani mengatakan pada pemilu 2019, dia mendapatkan banyak suara pemilih, mengalahkan suara yang dihimpun lawan politik.
Tapi Mardani mengakui bahwa dia tidak menguji dua variabel itu melalui survei.
“Saya konfirm (pasang foto HRS) kalau di 2019. Saya nggak bikin exit poll (survei), kalau saya pribadi merasa banyak sekali keberkahan beliau, secara pribadi,” kata Mardani dalam diskusi di Jakarta Selatan, Minggu (24/7/2022).
Mengenai apakah PKS akan menggandeng Habib Rizieq pada pemilu 2024 nanti, Mardani mengatakan “belum ada pembicaraan yang sifatnya yang struktural.”
Baca Juga: Meski Mesra dengan NasDem dan Demokrat, PKS Tetap Buka Pintu Parpol Lain untuk Koalisi
Mardani merupakan salah satu politikus yang menyambut kebebasan Habib Rizieq setelah menjalani kurungan penjara.
Belum Tentukan Sikap
Pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, mengatakan kliennya belum menentukan sikap politik jelang pemilu 2024. Aziz Yanuar juga mengatakan simpatisan masih setia dengan kliennya.
“Belum ada. Saat ini masih kita berpendapat atau berstatement ikut komando Imam Besar Habib Rizieq Shihab,” katanya di Jakarta Selatan, Minggu (24/7/2022).
Walaupun belum memutuskan sikap politik, kata Aziz, kecil kemungkinan kliennya bersikap netral jelang pemilu presiden 2024.
“Ya kalau netral juga berarti jalannya kan menyeramkan, berarti kita berhenti dulu sebentar, kemungkinan ada. Tapi mungkin yang netral kecillah,” kata Aziz Yanuar.
Sebagian kalangan juga meyakini Habib Rizieq tidak akan berdiam diri dan akan melakukan penetrasi kepada kandidat atau partai.
Seperti pada 2017, dia mendukung Anies Baswedan dalam perebutan kursi gubernur Jakarta melawan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.
Pada pemilu presiden 2019, dia berada di kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno untuk melawan Joko Widodo - Maruf Amin.