Pemerintah Klaim PSN Serap 11 Juta Tenaga Kerja, Legislator Desak Buka Data TKA

Rabu, 27 Juli 2022 | 10:44 WIB
Pemerintah Klaim PSN Serap 11 Juta Tenaga Kerja, Legislator Desak Buka Data TKA
Politikus PKS Kurniasih Mufidayati [Dokumentasi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah transparan membuka data tenaga kerja asing (TKA) di proyek strategis nasional atau PSN.

Menurut Kurniasih, di balik klaim pemerintah yang menyebut telah menyerap 11 juta tenaga kerja dari PSN, ada TKA yang justru mendapat keistimewaan.

"Jadi klaim 11 juta tenaga kerja di proyek strategis nasional juga harus dibuka berapa yang termasuk TKA," kata Kurniasih, Rabu (27/7/2022).

Kata dia, para TKA itu ialah mereka yang mendapat pengecualian saat pelarangan masuk bagi orang asing di tengah pandemi.

Baca Juga: Sejumlah Proyek Infrastruktur Bakal Dihapus dari Daftar Proyek Strategis Nasional

"TKA yang bekerja di PSN sempat menjadi TKA yang dikecualikan saat muncul larangan TKA masuk di Indonesia. Artinya TKA dalam Proyek Strategis ini mendapatkan previlege. Jadi agar fair perlu dibuka rinci klaim datanya," ujarnya.

Ia lantas menyoroti tenaga kerja terserap langsung yang hanya berjumlah 1,9 juta dari 11 juta tenaga kerja yang menjadi klaim pemerintah. Hal tersebut yang menurut Kurniasih perlu dijelaskan ihwal apa saja kriteria penyerapan kerja langsung, tidak langsung dan induced sebagaimana klaim pemerintah.

"Kalau angka penyerapan langsung 1,9 juta berarti proporsinya masih kecil bagaimana PSN bisa langsung menyerap tenaga kerja yang bekerja di sektor utama. Belum lagi persentase TKA," kata Kurniasih.

Ke depan ia berharap bahwa pemerintah dapat benar-benar memprioritaskan penyerapan tenaga kerja Indonesia di PSN.

Sebagai informasi, angka pekerja informal juga meningkat tajam sejak Pandemi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 77,9 juta orang yang bekerja di sektor informal pada 2021. Jumlah tersebut naik 0,3% dari tahun sebelumnya yang sebesar 77,68 juta orang dan naik tajam dari sebelum Pandemi sebesar 71,95 juta pada 2019.

Baca Juga: Pembebasan Lahan Menjadi Salah Satu Masalah Pembangunan Proyek Strategis Nasional

"Angka pengangguran per Februari 2022 juga belum mencapai kondisi sebelum pandemi. Residu dampak dari pandemi Covid-19 masih dirasakan anak bangsa. Beri kesempatan tenaga kerja Indonesia lebih besar dengan program pemulihan ekonomi yang cepat dan tidak hanya mengandalkan PSN," imbuhnya.

Klaim 11 Juta Tenaga Kerja Di Proyek Strategis

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Perekonomian Wahyu Utomo mengklaim, 11 juta orang mendapatkan pekerjaan dari proyek strategis nasional (PSN) sejak 2016 hingga kini.

"Jumlah ini, baik sifatnya langsung (direct), tidak langsung (indirect), dan terimbas (induced)," tutur Wahyu dalam media briefing yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (26/7/2022).

Hingga 2024 nanti, lanjutnya, PSN masih tetap menciptakan lapangan pekerjaan karena ada beberapa proyek yang masih dalam konstruksi, proses transaksi, serta masih dalam persiapan.

Diperkirakan, total penyerapan lapangan kerja PSN secara langsung berdasarkan estimasi penyerapan investasi adalah sebanyak 1,95 juta orang selama empat tahun, yakni pada 2020-2024.

Jika dirincikan, estimasi tersebut terdiri atas 415.820 orang di Sumatera, 221.370 orang di Kalimantan, serta 192.976 orang di Sulawesi.

Terbanyak berasal dari Pulau Jawa dengan jumlah 696.065 orang, Bali dan Nusa Tenggara 27.925 orang, Maluku dan Papua 157.531 orang, dan sebanyak 240.709 di wilayah Nusantara lainnya.

Perkiraan ini berasal dari estimasi 200 proyek dan tiga program dan tidak seluruh 208 proyek dan 10 program karena keterbatasan informasi yang ada di seluruh proyek terkait lingkup proyek dan serapan investasi.

Asumsi yang digunakan dalam estimasi tersebut yaitu proporsi upah adalah 25 persen dari nilai investasi, serta setiap orang menerima 14 bulan gaji dalam setahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI