“Pemprov DKI Jakarta melalui Transjakarta sudah mengoperasikan 30 bus listrik dan hingga akhir tahun ini ditargetkan pengoperasian bus listrik sebanyak 100 unit. Saat ini sisa 70 unit bus listrik di mana kita sedang memulai untuk proses pengadaannya,” ungkapnya.
Adapun, rute untuk bus listrik ini adalah 1P Senen-Bundaran Senayan, 1R Senen-Tanah Abang, 1N Tanah Abang-Blok M, dan 6N Blok M-Ragunan. Bus listrik TransJakarta memiliki keunggulan, di antaranya polusi suara menurun hingga 28 persen dibandingkan bus diesel, emisi CO2 pada gas buang bus listrik dapat berkurang hingga 50,3 persen, dan level efisiensi energi pada bus listrik berpotensi lima kali lebih tinggi dibandingkan pada bus diesel.
Untuk mendukung rencana pengoperasian kendaraan umum bertenaga listrik secara menyeluruh pada 2030, Pemprov DKI Jakarta menggalakkan berbagai upaya kolaboratif berskala global. Salah satunya, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan pertemuan bilateral dengan CEO of Bloomberg New Energy Finance (BloombergNEF), John Moore, di Bloomberg European Headquarters, London, pada Mei 2022 lalu.
Kota Jakarta ditargetkan mencapai net zero emissions pada 2050, khususnya melalui kebijakan sustainable mobility. Kebijakan sustainable tersebut diimplementasikan melalui pengembangan pedestrian, jalur sepeda, integrasi transportasi publik multimoda, target elektrifikasi 50% armada Transjakarta pada 2025, serta elektrifikasi seluruh armada Transjakarta pada 2030, dan kebijakan terkait lainnya.