Suara.com - Nasib nahas menimpa wartawan Raja Ampat Pos bernama Firdaus Parlindungan Pangaribuan. Lelaki 45 tahun itu tewas dikeroyok usai menegur pelaku kencing sembarangan di halaman rumah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menyebut tersangka pembunuhan wartawan Raja Ampat Pos itu berjumlah dua orang. Mereka tega mengeroyok Firdaus hingga tewas karena tak terima ditegus saat kencing sembarangan di halaman rumah korban.
"Sebab pengeroyokan hasil pemeriksaan sementara tersangka tidak terima ditegur oleh korban sewaktu buang air kecil di halaman (rumah) korban. Sehingga mengajak bapaknya dan temannya mengeroyok korban," ujar Zulpan, Senin (25/7/2022) malam.
Firdaus Parlindungan Pangaribuan ditemukan tewas bersimbah darah di atas trotoar Jalan Mayjen Sutoyo, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (19/7/2022) sekitar pukul 05.00 WIB.
Ia ditemukan dengan sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya yang diduga akibat dikeroyok.
Dilansir dari Antara, adik korban, Dewi Santi Pangaribuan mengatakan, pihak keluarga telah membuat laporan ke Polsek Kramat Jati yang teregistrasi dengan nomor 78/K/VI/2022/Sek.Kr.Jati.
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa pelaku pembunuhan terhadap Firdaus berjumlah tiga orang.
Dewi menuturkan pelaku utama dalam kejadian memang berjumlah dua orang yakni A dan O yang merupakan ayah dan anak.
"Kemungkinan dia (A) tidak kenal sama abang saya. Karena abang saya kan selama ini tinggal di Papua sama istri dan tiga anaknya. Baru pulang ke Jakarta Januari tahun ini," ucap Dewi.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Pembunuh Wartawan Di Kramat Jati Tertangkap
Kata Dewi, usai pengeroyokan, kedua pelaku tersebut tidak langsung kabur. Namun baru pada sore harinya kedua pelaku melarikan diri hingga dinyatakan buron.