"Naik bus ini nyaman dan menyenangkan. Selalu ada kapanpun kita mau ke Haram. Tidak pernah terlambat. Karena kalau pergi nya cepat sampai ke Haram, tapi kalau pulang agak lama karena keliling ke hotel-hotel antar jemaah," ujarnya saat dijumpai Media Center Haji (MCH), Selasa (19/7).
Dikatakan Umi Kalsum asal Kabupaten Tapanuli Selatan Sumut ini, ia selalu shalat wajib di Masjidil Haram meski tidak ada teman sekamar atau serombongannya.
"Kalau mau salat subuh, saya berangkat jam 3 pagi. Balik ke hotel nanti jam 7 pagi. Mau salat Ashar pergi lagi ke Haram, tawaf kemudian mengaji sampai selesai shalat Isya. Setelah itu kembali lagi ke hotel, makan malam dan istirahat," ungkapnya.
Pengusaha tenun ulos Sipirok ini mengaku, tidak pernah merasakan kesulitan saat menunggu antrean bus shalawat menuju Haram atau kembali ke hotel. Tinggal menunggu sebentar di depan hotel, bus pasti lewat dan berhenti.
"InsyaAllah saya tidak takut pergi sendiri, yang penting saya hafal nomor bus dan terminalnya saat keluar dari Haram. Kalau niat kita baik, Allah pasti akan membantu. Selagi masih di tanah suci, maka harus dimanfaatkan dengan banyak beribadah di Masjidil Haram. Pemerintah sudah menyediakan sarana dan prasarana, jemaah sudah enak sekarang. Mau makan pun aman 3 kali sehari. Mau pergi ke Haram ada bus. Petugas baik-baik semua siap bantu kapanpun dibutuhkan, pokoknya jemaah dimanjakan sekali," tuturnya.
Senada dikatakan Juliana Saragih, jemaah haji 2022 KNO/Sumut kloter 4 ini. Ia yang dijumpai di dalam bus menuju Haram mengatakan, pelaksanaan ibadah haji tahun ini berlangsung dengan sangat baik dan tertib. jemaah haji Indonesia mendapatkan fasilitas yang banyak dan diberi kemudahan salah satunya fasilitas angkutan.
"Alhamdulillah semua lancar, bus shalawat sangat membantu kami. Proses pengangkutan jemaah diatur dengan sangat baik, sehingga memudahkan jemaah untuk pulang pergi dr hotel ke Haram. Armada nya banyak dan kendaraan nya juga bagus serta nyaman," kata Juliana yang sehari-hari sebagai guru di Kota Medan.

Di setiap hotel, katanya ada pemberhentian dan pembagian bus juga sesuai dengan posisi dimana hotel jemaah berada. Belum lagi keberadaan petugas di lapangan sangat membantu mengarahkan jemaah yang suka bingung mencari bus setelah pulang dari Haram.
"Enak kali naik bis ini, nyaman, aman dan gratis. Semoga ditahun-tahun yang akan datang fasilitas ini bisa terus diadakan karena sangat membantu jemaah haji," harapnya.
Baca Juga: Gadis Usia 25 Tahun Jadi Pemimpin KBIHU: Kali Pertama Berhaji, Bawa Puluhan Jemaah
Petugas transportasi di Terminal Syieb Amir, M Zulkarnain Dausy mengatakan, banyak pengalaman yang berharga diterima nya khusus dalam berinteraksi dengan jemaah dan supir.