Eka adalah anak sulung dari empat bersaudara. Maka tak ada pilihan lain kecuali meneruskan KBIHU yang sudah dirintis ayahnya sejak 2006 itu.
Mendapat amanat dadakan ini, Eka tak ciut nyali. Dia mantap menggantikan posisi ayahnya. Untuk bimbingan atau manasik di Tanah Air, Eka menyiasati dengan mengundang petugas dari Kementerian Agama Kanwil Lampung dan sejumlah tokoh agama.
Kecekatannya dalam melakukan bimbingan ini membuat jemaah makin menaruh kepercayaan tinggi. Apalagi, di Tanah Suci, Eka juga tampak tak canggung mengurus jemaah untuk umrah sunat, pembayaran dam, tur dan lain sebagainya. Bahkan, khusus tur di Jeddah, Eka memboyong 25 jemaahnya dengan naik kereta cepat dari Mekkah.
"Kebetulan KBIHU kami punya tiga tim yang membantu selama jemaah di Tanah Suci, sebagian sepupu yang sudah lama tinggal di sini sehingga semua bisa lancar," kata alumnus jurusan kebidanan Universitas Malahayati Lampung ini.
Eka mengaku tak terlalu canggung. Apalagi sejak masa kuliah di Universitas Malahayati, dunia jasa travel telah mulai dijalaninya. Dengan memakai bendera Ari Tour, Eka mengaku telah beberapa kali membantu memberangkatkan pelancong backpacker. Tujuannya antara lain di Singapura, Hong Kong, Korea dan sebagainya. Bahkan dalam waktu dekat, Eka bakal memberangkatkan turis ke Turki.
Yang membuat Eka lebih bahagia, banyak jemaah haji senang atas layanannya. Karena selain memberi bimbingan ibadah dan wisata, dia juga membantu menjaga kesehatan jemaah. Keahliannya di bidang kebidanan membuat Eka banyak paham tentang bagaimana mengatasi sejumlah penyakit seperti kolesterol, darah tinggi, hingga diabetes mellitus.
"Bahkan saya bawa sendiri obat-obatan untuk membantu jemaah. Mereka sangat senang karena kapanpun bisa dimintai bantuan obat, konsultasi dan sebagainya," jelas Eka.
Tak hanya itu jemaah juga senang karena dia memberikan sejumlah bonus. Ongkos bus untuk mengambil miqat misalnya, sepenuhnya dia gratiskan. Eka pun tak meminta satu riyal pun uang living cost jemaah. Tiga titik miqat yakni Tan'im, Ji'ranah dan Hudaibiyah semuanya telah dirasakan jemaah. Belum lagi sejumlah destinasi wisata di Madinah dan Jeddah telah didatangi jemaahnya.
Baginya, biaya bimbingan yang dipungut dari jemaah saat di Tanah Air sudah cukup. Untuk itu, dia berkomitmen fokus memberikan pelayanan yang terbaik tanpa membebani jemaah.
Baca Juga: Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia 26 Juli 2022, Ini Daftar Kloternya
Selama ibadah di Tanah Suci pula, Eka memastikan tidak ada jemaah yang sangat kelelahan.