Suara.com - Apa itu doa qunut nazilah? Qunut nazilah adalah doa yang dibaca pada waktu tertentu, di mana biasanya doa ini dibaca saat ada musibah. Doa qunut nazilah diamalkan pada saat shalat fardu, setelah rukuk atau i'tidal di rakaat yang terakhir.
Dilansir dari berbagai sumber, dahulu Rasulullah SAW membaca doa qunut nazilah selama satu bulan saat para sahabat penghafal Quran terbunuh di Sumur Ma'unah.
Meski demikian, Rasulullah SAW tidak membaca doa qunut nazilah setiap waktu saat melaksanakan shalat. Maka dari itu, empat mazhab fiqih sepakat bahwa doa qunut nazilah ini hanya ditunaikan oleh sebab suatu bencana saja.
Baca Juga: Bacaan Doa Qunut Subuh Pendek dan Tata Cara Membacanya
Doa qunut nazilah dapat diamalkan pada saat shalat fardhu, yaitu saat i'tidal atau bangun dari rukuk sebagaimana yang tertuang dalam hadist berikut: "Sungguh Nabi SAW membaca doa qunut (nazilah) selama sebulan karena (tragedi) terbunuhnya para Qurra' (ahli al-Qur'an) radhiyallahu 'anhum", (HR Bukhari dan Muslim).
Bacaan doa qunut nazilah juga bisa dilafalkan pada seluruh shalat fardhu, berbeda dengan doa qunut subuh seperti yang disampaikan oleh Imam An-Nawawi dalam Syarah Al-Muhadzdzab: "Nabi Muhammad SAW membaca qunut selain shalat shubuh ketika ditimpa musibah, yaitu terbunuhnya para sahabat al-qurra".
Bacaan Doa Qunut Nazilah
Di bawah ini adalah bacaan doa qunut nazilah yang bisa dilafalkan pada saat shalat fardhu, lengkap dengan artinya.
"Allaahumma innaa nasta‘iinuka wa nastaghfiruk, wa nastahdiika wa nu’minu bik wa natawakkalu alaik, wa nutsnii alaikal khaira kullahu nasykuruka wa laa nakfuruk, wa nakhla‘u wa natruku man yafjuruk. Allaahumma iyyaaka na‘budu, wa laka nushallii wa nasjud, wa ilaika nas‘aa wa nahfid, narjuu rahmataka wa nakhsyaa adzaabak, inna adzaabakal jidda bil kuffaari mulhaq".
Baca Juga: Doa Qunut Subuh: Bacaan Latin, Manfaat hingga Penggantinya Jika Tidak Hafal
“Allaahumma adzzibil kafarata wal musyrikiin, a‘daa’ad diinilladziina yashudduuna ‘an sabiilik, wa yukadzzibuuna rusulaka wa yuqaatiluuna auliyaa’ak. Allaahummaghfir lil mu’miniina wal mu’minaat, wal muslimiina wal muslimaat, al-ahyaa’i minhum wal amwaat, innaka qariibun mujiibud da‘awaat. Allaahumma ashlih dzaata bainihim, wa allif baina quluubihim, waj‘al fii quluubihimul iimaana wal hikmah, wa tsabbithum alaa diinika wa rasuulik, wa auzi‘hum an yuufuu bi‘ahdikalladzii ‘aahadtahum alaih, wanshurhum ala ‘aduwwihim wa ‘aduwwika ilaahal haq, waj‘alnaa minhum, wa shallallaahu alaa sayyidinaa muhammadin wa alaa aalihi wa shahbihii wa sallam".
Artinya:
“Ya Allah, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu. Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengaharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir".
“Ya Allah, jatuhkan azab-Mu kepada orang-orang kafir dan musyrik, (mereka) musuh-musuh agama yang berupaya menghalangi orang lain dari jalan-Mu, mereka yang mendustakan rasul-Mu, dan mereka yang memusuhi kekasih-kekasih-Mu. Ya Allah, ampunilah hamba-hamba-Mu yang beriman laki-laki dan perempuan, kaum muslimin dan muslimat, baik yang hidup maupun yang sudah wafat. Sungguh, Engkau maha dekat dan pendengar segala munajat. Tuhanku, damaikan pertikaian di antara kaum muslimin, bulatkan hati mereka, masukkan kekuatan iman dan hikmah di qalbu mereka, tetapkan mereka di jalan nabi dan rasul-Mu, ilhami mereka untuk memenuhi perjanjian yang telah Kauikat dengan mereka, bantulah mereka mengatasi musuh mereka dan seteru-Mu. Wahai Tuhan hak, masukkanlah kami ke dalam golongan mereka itu. Semoga shalawat dan salam Allah tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya".
Seperti itulah informasi tentang doa qunut nazilah lengkap mulai dari bacaan, arti hingga waktu yang tepat untuk membacanya.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama