Suara.com - Sengsara membawa nikmat. Mungkin ini ungkapan yang pantas untuk Sahlani, jemaah haji asal Kloter BDJ 1, menanggapi keterlambatan penerbangan yang dialami.
Sahlani, 56 tahun, pun merasa bersyukur meski penerbangannya ditunda. Dengan penundaan ini, imbuh Sahlani, dia dan istri diberikan kesempatan 'bulan madu'.
"(Dengan) adanya penundaan pesawat ini, kami diberikan kesempatan tidur sama istri," ujar Sahlani langsung disambut tawa saat ditemui di Hotel Prima Alhamra, Jeddah, Arab Saudi, Minggu (24/7/2022).
Ujaran Sahlani disambut ekspresi sang istri, Arniyati, 58 tahun, yang tersipu malu. Tampak, Sahlani selalu didampingi istrinya, ketika masuk maupun duduk di lobi hotel.
Ketika ditanya sejak kapan 'puasa', Sahlani mesem-mesem. Sahlani mengaku 'puasa' sejak awal ibadah haji hingga kiwari. Maklum, selama ini, kamar mereka dipisah ketika menginap di maktab BDJ 1 di Makkah.
"Dari awal sampai sekarang 'puasa' alhamdulilllah," terang Sahlani.
Malah, Sahlani sempat meledek para petugas haji. Dia bilang para petugas lebih lama 'berpuasa', yakni 70 hari. Kontan, omongan Sahlani disambut tawa petugas.
"Masih lama puasanya bapak-bapak (petugas--RED) kan, petugas kan sampai 70 hari," kata Sahlani sambil tersenyum.
Adapun delay ini memaksa jemaah untuk menginap di beberapa hotel. Khusus untuk jemaah pasangan suami istri, bakal ditempatkan di satu kamar.
Sekadar informasi, 358 jemaah kloter Banjarmasin (BDJ) 1 diinapkan di 4 hotel di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (24/7/2022), gara-gara kepulangannya ditunda.