Mendag Tutup AOE 2022 dan Siap Bantu Pasarkan Produk UMKM ke Pasar Internasional

Sabtu, 23 Juli 2022 | 19:47 WIB
Mendag Tutup AOE 2022 dan Siap Bantu Pasarkan Produk UMKM ke Pasar Internasional
Mendag, Zulkifli Hasan dalam penutupan AOE 2022. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengapresiasi gelaran Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2022 dan pihaknya siap membantu memasarkan produk-produk UKM ke pasar internasional. Hal ini disampaikannya saat menutup AOE 2022 di JCC Senayan Jakarta, Jumat (22/07/2022).  

Dalam sambutannya, Zulkifli Hasan memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang telah mampu menghadirkan kegiatan pameran tahunan yang tahun ini merupakan ke-17 kalinya.

"Pameran ini penting untuk memperkenalkan produk-produk unggulan kita. Dari pameran inilah kita bisa mendapatkan data-data buyer maupun investor yang nanti bisa ditindaklanjuti menjadi konsumen besar. Sekali lagi apresiasi untuk Apkasi, tambah sukses dan jaya selalu," katanya.

Zulhas, sapaan Menteri Perdagangan ini juga mengajak kita semua mensyukuri setelah melewati 2 tahun pandemi, kondisi di tanah air makin kondusif dan makin melandai kasus Covid-19-nya, bahkan ini sudah masuk ke endemi, bukan lagi pandemi sehingga acara AOE 2022 ini bisa ramai dikunjungi. Namun ia tetap mengingatkan agar kita semua tetap waspada, dengan terus membiasakan diri dengan protokol kesehatan dan gaya hidup sehat. 

“Yang kedua, kita syukuri juga walaupun pandemi berlangsung 2 tahun, ekonomi Indonesia masih tumbuh di atas 5%, lebih baik dibanding Tiongkok 4,8%, Singapura 3,4%, Korea Selatan 3,07% yang bahkan AS pun hanya 4,29%. Kalau hari ini PDB kita US$ 1,3 triliun maka 20 tahun lagi diharapkan bisa mencapai US$ 3.500 hingga US$ 4.000 triliun dan kalau sudah masuk ke US$ 4.000 Indonesia akan masuk ke tataran negara maju di dunia, insya Allah,” katanya. 

Menariknya, sambung Zulhas, yang menopang ekonomi nasional ini adalah sektor UMKM, sebanyak 61% dengan menyumbangkan serapan tenaga kerja sebanyak 97%. Untuk itu, lanjutnya, Kementerian Perdagangan mengembangkan apa yang disebut jalan tol-way agar UMKM ini baik di dalam dan luar bisa berkembang dengan cepat.

“Pertama untuk segmen di dalam negeri, kita akan mengembangkan sejuta UMKM, yang mana sejuta UMKM yang sudah ada akan dikembangkan dengan berbagai program pemerintah seperti KUR dan lain-lain, serta kolaborasi dengan pengusaha-pengusaha besar yang saling menguntungkan,” katanya lagi.

Zulhas mengaku telah mengajak dialog dengan pengusaha-pengusaha ritel yang memiliki jaringan hingga ke kampung-kampung untuk diajak kerjasamanya mendorong UMKM. Ia berujar, keberadaan usaha ritel besar ini tentu ini kita dukung dan tidak kita ganggu. Mereka ini memiliki gudang logistik di kabupaten masing-masing provinsi, dan supplier dan bentuk dukungannya mereka akan diwajibkan melalui Permendag yang sedang digodog sekarang, untuk membina warung-warung yang ada di sekitarnya.

Ia pun mengilustrasikan jika di 1 kecamatan itu ada 15 desa dan di tiap desa itu minimal ada 1-2 warung, maka logistik pengusaha besar inilah yang nantinya akan mensupply barang ke warung-warung tradisional  agar harganya sama. Konsepnya dengan mereka memasok warung-warung ini, pengusaha besar bisa menghemat biaya sewa tempat, listrik, tenaga kerja maupun keamanan, dan imbal baliknya, warung-warung ini terjamin pasokan barangnya dan ia bisa menjual dengan harga yang sama. Langkah ini diharapkan bisa menggerakkan sektor UMKM agar bisa berkembang dan nanti bisa menjadi agen pemasaran bagi produk-produk unggulan UMKM yang ada di 1 kecamatan tersebut. 

Baca Juga: Petani Rempah Indonesia Bakal Dapat Akses Pasar Dunia

Hal kedua untuk segmen ke luar negeri, sambung Zulhas, Kemendag juga tengah menjalin kerjasama dengan internasional untuk membuka jalur-jalur distribusi yang baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI