Ketua KPU Sebut Boleh Kampanye di Kampus, BBP: Keliru, Mahasiswa Bakal Jadi Pemandu Sorak Konstelasi

Jum'at, 22 Juli 2022 | 18:37 WIB
Ketua KPU Sebut Boleh Kampanye di Kampus, BBP: Keliru, Mahasiswa Bakal Jadi Pemandu Sorak Konstelasi
Blok Politik Pelajar Delpedro Marhaen Rismansah. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernyataan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari yang membolehkan kampanye di lingkungan kampus atau universitas dinilai keliru. Alih-alih menjadi wadah untuk menguji gagasan peserta pemilu, mahasiswa berpotensi sebagai pemandu sorak dalam konstelasi.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Blok Politik Pelajar (BPP) Delpedro Marhaen. Dengan tegas, ia menentang pernyataan Hasyim Asy'ari.

"Mahasiswa memiliki kapasitas sebagai penguji argumen bagi mereka, bukan digunakan untuk menjadi pemandu sorak dalam konstelasi. Dengan demikian, mahasiswa berhak mengusir dari kampus mereka yang tidak pernah berpihak kepada kepentingan warga," kata Pedro saat dihubungi Suara.com, Jumat (22/7/2022).

Pedro mengatakan, kondisi sejumlah universitas di Tanah Air sudah berada dalam genggaman kekuasaan. Sejumlah petinggi kampus disebutnya berafiliasi dengan kekuasaan.

"Dengan kondisi seperti ini, alih-alih kampus sebagai ruang untuk menguji pasang calon yang hendak maju justru akan digunakan sebagai karpet merah untuk menyediakan tempat mendulang suara mahasiswa, bahkan hingga ikatan alumni," ujarnya.

Pada kondisi itu, dinilainya sulit bagi mahasiswa untuk bersikap kritis, sebabi tidak menutup kemungkinan konsolidasi telah dilakukan.

"Jadi jika Ketua KPU berbicara kampus merupakan tempat pengembangan keilmuan untuk merumuskan kebijakan itu omong kosong. Toh, selama ini suara warga, khususnya akademisi dan mahasiswa tidak pernah didengar," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menjelaskan, kampanye politik boleh dilakukan di lingkungan kampus atau perguruan tinggi sepanjang memenuhi sejumlah ketentuan.

"Boleh saja. Mahasiswa pemilih, dosen pemilih. Kenapa kampanye di kampus tidak boleh? Mestinya boleh," kata Hasyim usai menghadiri Sarasehan Kebangsaan di Universitas Brawijaya, Malang, Selasa (19/07/2022).

Baca Juga: Pengamat: Capres 2024 Diperebutkan "Orang Baru", Bikin Partisipasi Pemilih Pemula Naik

Kampanye di lingkungan kampus boleh dilakukan selama memberikan ruang yang sama bagi peserta pemilu lain, tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI