Khawatir Muncul Klaster Covid-19, Kenneth PDIP Minta Pemprov DKI Wajibkan ABG 'SCBD' Vaksin Sebelum Nongkrong

Jum'at, 22 Juli 2022 | 18:36 WIB
Khawatir Muncul Klaster Covid-19, Kenneth PDIP Minta Pemprov DKI Wajibkan ABG 'SCBD' Vaksin Sebelum Nongkrong
Anggota fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth. (Dokumentasi DPRD DKI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth menyoroti soal ramainya warga dari luar daerah dengan sebutan Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok (SCBD) yang kerap nongkrong di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Pasalnya, saat ini angka penularan Covid-19 di ibu kota tengah meroket.

Kenneth meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta membuat terobosan dengan membuka pelayanan gerai vaksin Covid-19 disekitaran Sudirman, tepatnya di lokasi nongkrong remaja 'SCBD'. Bahkan, jika perlu Pemprov DKI membuat aturan wajib vaksin bagi mereka yang nongkrong di Dukuh Atas.

"Kita anggap saja kondisi terburuk bahwa mereka semuanya belum divaksin, bukan mau suudzon yah. Buat saja aturan jika ingin nongkrong di kawasan Sudirman harus sudah vaksin 1,2 dan booster," ujar Kenneth kepada wartawan, Jumat (22/7/2022).

Anggota Komisi D DPRD DKI ini juga mengingatkan agar bocah 'SCBD' itu tetap taat protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan Covid-19. Apalagi kerumunan yang muncul karena kegiatan yang dikenal "Citayam Fashion Week" itu cukup besar.

Baca Juga: Putus Sekolah, Remaja Asal Samarinda Ini Rela Merantau ke Makassar Jadi Badut Jalanan

"Saya tidak anti kreativitas, silahkan adik-adik bermain di wilayah Sudirman, tapi saya mohon tolong dijaga prokesnya, apalagi sekarang masih pandemi dan terjadi kerumunan seperti ini," tuturnya.

Saya berharap adik-adik 'SCBD' dapat memahami kondisi yang saat ini sedang melanda Jakarta bahwa telah terjadi peningkatan kasus Covid-19," tambahnya menjelaskan.

Bahkan jika perlu, Dinkes DKI juga harus menggelar tes swab rutin di kawasan Stasiun BNI City itu. Tujuannya untuk mencegah munculnya klaster baru Dukuh Atas karena ramainya warga yang nongkrong.

"Kemudian pertanyaan saya berikutnya apakah di lingkungan wilayah ini sudah terpasang pelayanan Peduli Lindungi? Kalau belum yah segera di pasang. Saya berharap saran saya ini didengar, jangan sampai nanti sudah kejadian yang enggak enak baru ujung-ujungnya main salah-salahan."

Baca Juga: Rincian Dana Dapen Telkom yang 'Terjebak' di Saham SRIL

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI