Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM menggali keterangan dari ahli forensik terkait sejumlah luka yang ditemukan di tubuh Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat, diduga ditembak Bharada E. Dalam pemeriksaannya, Komnas HAM fokus mempertanyakan kapan luka di tubuh Brigadir J terjadi.
"Yang juga penting kami diskusikan adalah rentang waktu. Kira-kira luka ini terjadinya kapan ya? Karena itu penting bagi kami, memiliki catatan soal ruang peristiwa, waktu peristiwa. Nah itu semua kami lakukan dengan dokter forensik," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, Jumat (22/7/2022).
Kata Anam, mereka juga menggali pandangan ahli terkait penyebab luka di tubuh Brigadir J. Hal itu dimaksudkan untuk menjawab sejumlah kabar yang beredar, salah satunya dugaan penyiksaan.
"Kami detail melihat luka ini. Apakah luka akibat tembakan, ini luka akibat sayatan atau akibat-akibat yang lain, semua ruang diskusi itu kami buka," ujar Anam.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Komnas HAM mendapatkan sejumlah catatan-catatan penting dan mendalam. Temuan itu nantinya bakal menjadi bahan untuk melakukan pemeriksaan terhadap dokter forensik yang sebelumnya mengautopsi jenazah Brigadir J.
"Akan kami gunakan untuk salah satu bahan utama bertemu, dalam konteks permintaan keterangan bertemu dengan dokter forensik yang melakukan autopsi terhadap Brigadir J ini, akan kami lakukan minggu depan," tutur Anam.
Dipastikan Anam, ahli forensik yang mereka periksa merupakan pihak-pihak independen yang keterangannya tidak perlu diragukan. "Ini independen dan biasa berkomunikasi dengan Komnas HAM," tegas Anam.
Dugaan Pelecehan
Brigadir J sebelumnya diduga tewas ditembak oleh Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB. Brigadir J merupakan sopir istri, Ferdy Sambo. Sedangkan, Bharada E merupakan ajudan Ferdy Sambo.
Baca Juga: Tampak: Kasus Kematian Brigadir J Menyangkut Eksistensi Negara, Penyidik Polri Jangan Rekayasa Kasus
Tiga hari setelah kejadian, Ramadhan menyebut Bharada E menembak Brigadir J karena diduga melecehkan istri Kadiv Propam.