Viral Bocah Dibully Teman, Lehernya Diikat dan Ditarik bak Sapi, Ortu Pelaku Akui Anaknya Cuma Bercanda

Jum'at, 22 Juli 2022 | 14:48 WIB
Viral Bocah Dibully Teman, Lehernya Diikat dan Ditarik bak Sapi, Ortu Pelaku Akui Anaknya Cuma Bercanda
Ilustrasi bullying di kalangan anak-anak. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum lama ini kabar perundungan berujung maut yang dialami seorang bocah kelas V SD di Tasikmalaya, Jawa Barat mencuri perhatian publik. Bocah berinisial F (11) tersebut dipaksa teman-temannya untuk bersetubuh dengan kucing, hingga membuatnya depresi dan meninggal dunia.

Belum usai pilu ini, publik kembali dihebohkan dengan cerita perundungan lain yang juga dilakukan oleh anak kecil kepada rekan sebayanya. Bahkan kali ini diimbuhi dengan dalih sebagai guyonan belaka.

Kisah ini disampaikan lewat menfess anonim di akun Twitter @convomfs. Pengirim kisah adalah saudara dari bocah yang mengalami perundungan oleh teman-teman mengajinya tersebut.

"Aku sampe nangis liat adekku yang gamau ngaji lagi karena takut digituin lagi sama temen nya :( dia selama ngaji baik taat aturan ga main diluar masjid kaya temen nya yang lain.." cuit pengirim menfess, dikutip Suara.com, Jumat (22/7/2022).

Baca Juga: Viral Video Kondisi Kabin Pesawat Citilink yang Pilotnya Meninggal Dunia karena Serangan Jantung

Ia lantas menceritakan pengalaman sang adik yang dijahili teman-temannya. Namun kejahilannya dirasa berlebihan karena sampai membuat cedera, bahkan bocah ini menangis sepulang mengaji.

"Menurut kalian bercandaan anak kecil dengan narik leher adek ku pake tali rapia keras keras itu wajar gak?" ungkap pemilik kisah.

"Adek aku pulang ngaji nangis ngadu ke mama, katanya lehernya sakit. Awalnya dia gamau ngaku, tapi mama ku ngeliat leher adek ku merah banget," imbuhnya.

Saat itulah sang adik akhirnya mengaku. Rupanya teman-temannya tega mengikat leher sang adik dengan tali rafia lalu ditarik seolah bocah itu adalah seekor sapi.

"Pas pulang ngaji lehernya ditarik tarik keras pake tali rapia, kata temennya biar kaya sapi terus diketawain sama yang lain," ujarnya.

Baca Juga: 4 Etika Bercanda agar Tidak Menimbulkan Permusuhan, Sudah Tahu?

Jelas saja perlakuan ini tidak bisa diterima oleh ibu bocah tersebut. Mereka akhirnya dipertemukan dengan orang tua pelaku perundungan dengan difasilitasi oleh guru mengaji, tetapi respons yang diterima ternyata tidak sesuai harapan.

"Sama guru ngaji ku udah ditemuin, mama ku sama mamanya anak yang narik leher adek ku itu.. tapi respon mama nya malah bilang 'maaf ya bun, tapi itu bercandaan anak kecil, mungkin anak ibu cengengan'," pungkasnya.

Ilustrasi bocah laki-laki bersedih. (Shutterstock)
Ilustrasi bocah laki-laki bersedih. (Shutterstock)

Bukan cuma keluarga korban yang dibuat emosi dengan reaksi tersebut. Publik yang ikut membaca ceritanya juga tidak habis pikir karena bisa-bisanya perundungan dianggap sebagai candaan belaka.

"Tarik balik aja leher mama sama anaknya itu bilang biar kayak keluarga sapi," komentar warganet yang sudah kelewat kesal.

"Gitu ya yang namanya bercanda?? gak mikir apa kalo itu bahaya ya, naik nya di leher gitu kalo sampe meninggal gimana?? masih mau bilang bercandaan?? astagfirullah," tutur warganet.

"'Bercandaan anak kecil, bercandaan anak kecil.” makanya sebagai orang tua harus bisa memonitor sikap anak juga, tindak kekerasan sekecil apapun tidak bisa dinormalisasi begitu saja. kalau anak dibiarkan bertindak seperti ini terus menerus nanti sudah besar mau jadi apa? abuser?" kritik warganet.

"Ihh ibunya yang narik bodoh juga ya. Pantesan anaknya kayak gitu. Leher itu fatal loh dimainin gituu," ujar warganet.

"Misal aku jadi kamu, aku bakal fokus ke kondisi adekku saat ini. apa fisik & emosinya terluka? aku berusaha validasiin rasa sakitnya, dipeluk, dirangkul," timpal yang lainnya, mengusulkan agar kondisi korban juga tidak luput dari perhatian.

Dampak Bullying Terhadap Korban

Ilustrasi Bullying.[Freepik.com]
Ilustrasi Bullying. [Freepik.com]

Aksi perundungan sudah seharusnya dihentikan karena berdampak buruk, baik untuk korban maupun pelakunya. Spesifik pada korban, setidaknya ada tiga dampak yang harus ditanggungnya usai menerima berbagai perundungan.

Secara garis besar, korban bullying bisa mengalami masalah kesehatan fisik, sosial, emosional, akademik, dan mental yang buruk. Berikut adalah beberapa contohnya:

  1. Depresi dan kecemasan
  2. Keluhan kesehatan
  3. Prestasi akademik menurun

Selain itu, korban perundungan juga bisa nekat membalas melalui tindakan yang sangat kejam. Hasil studi mengungkap 12 dari 15 kasus penembakan di sekolah pada tahun 1990-an dilakukan oleh orang-orang dengan riwayat diintimidasi.

Penjelasan selengkapnya bisa dibaca di sini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI