Beda dengan Indonesia, Jemaah Haji Malaysia Tidak Dapat Program Arbain

Jum'at, 22 Juli 2022 | 13:03 WIB
Beda dengan Indonesia, Jemaah Haji Malaysia Tidak Dapat Program Arbain
Ketua Tabung Haji Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman. [Dok. MCH 2022]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbeda dengan Indonesia, ternyata jemaah haji Malaysia tidak mendapatkan program Arbain, yakni salat 40 waktu berjamaah di Masjid Nabawi, Madinah.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Ketua Tabung Haji Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman saat bertemu Misi Haji Indonesia di Daker Makkah, Arab Saudi, Kamis (21/7/2022).

“Sudah 10 tahun arbain kita hilangkan dari buku-buku panduan haji di Malaysia,” ujar Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman.

Menurut Syed Saleh, program tersebut dihapuskan oleh pihak Malaysia dengan alasan sunnah serta untuk efisiensi waktu selama penyelenggaraan ibadah haji.

Baca Juga: Alamak! Antrean Haji di Malaysia 141 Tahun, Sampai 300 Tahun Jika Kuota 50 Persen

Antrean 141 tahun

Warga Indonesia lebih beruntung dari Malaysia. Betapa tidak, masa tunggu haji paling lama 43 tahun untuk kuota 100 persen atau 86 tahun untuk kuota 50 persen.

“Di Malaysia 141 tahun masa tunggu. Kalau kuota 50 persen (seperti tahun ini) masa tunggu bisa hampir 300 tahun,” ujar Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman.

Selain karena kuota terbatas, lamanya waktu tunggu di Malaysia juga karena aturan ketat yang diterapkan di negara itu.

Malaysia misalnya, melarang penderita penyakit tertentu berangkat haji. Bahkan obesitas atau kegemukan juga menjadi salah satu syarat yang pantang dilanggar.

Baca Juga: Disinggung soal Kenaikan Biaya Masyair, Ini Kata Malaysia

Misi Haji Indonesia, Kamis (21/7/2022), menerima kedatangan Tim Tabung Haji Malaysia. Hadir, Ketua Tabung Haji Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman beserta dua wakil dan jajarannya.

Kehadiran mereka di Daker Makkah diterima Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief beserta jajaran Eselon II. Hadir juga, Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam.

Baik Hilman maupun Syed Saleh sepakat untuk terus menjalin komunikasi. Dalam beberapa waktu ke depan, keduanya berencana menggelar pertemuan untuk menjalin kerja sama agar pelayanan haji makin baik di masa mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI