Indonesia dan Malaysia Sepakat soal Kenaikan Biaya Masyair: Harus Sebanding dengan Layanan

Jum'at, 22 Juli 2022 | 12:26 WIB
Indonesia dan Malaysia Sepakat soal Kenaikan Biaya Masyair: Harus Sebanding dengan Layanan
Misi Haji Indonesia menerima kedatangan Tim Tabung Haji Malaysia pada Kamis (21/7/2022) di Daker Makkah [Dok: MCH 2022]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Misi Haji Indonesia, Kamis (21/7/2022), menerima kedatangan Tim Tabung Haji Malaysia. Hadir, Ketua Tabung Haji Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman beserta dua wakil dan jajarannya.

Kehadiran mereka di Daker Makkah diterima Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief beserta jajaran Eselon II. Hadir juga, Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam.

"Kita hari ini mendapat tamu kehormatan, Misi Haji Malaysia. Kita mendiskusikan penyelenggaraan haji 2022, memperbincangkan proses pelaksaan haji tahun ini, evaluasi, bertukar pikiran, bertukar pendapat, dan saling memberikan informasi terkait layanan haji," ujar Hilman saat memberikan keterangan pers usai pertemuan di Daker Makkah, Kamis (21/7/2022).

"Ada beberapa isu yang akan didiskusikan di waktu mendatang. Kedua negara punya komitmen untuk memperbaiki layanan jemaah haji di negaranya masing-masing."

Baca Juga: Geger Uang Jemaah 3.500 Riyal Raib di Kamar, Langsung Diganti Manajemen Hotel

Hilman menjelaskan bahwa pertemuan kedua pihak ini juga menjadi forum evaluasi terkait kenaikan biaya Masyair (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

Sebelumnya, biaya Masyair sekitar 1.800 Riyal. Tahun ini naik signifikan menjadi 5.656 Riyal. Kenaikan ini diberlakukan ke negara-negara pengirim jemaah haji, termasuk Indonesia dan Malaysia.

Menurutnya, kedua pihak sepakat tentang adanya kenaikan layanan di Masyair. Tapi kenaikan layanan itu mestinya sebanding dengan kenaikan biaya yang dibayarkan.

"Kita evaluasi bersama dan sepakat biaya yang dibayarkan harus sebanding dengan layanan yang kita terima," jelas Hilman.

"Kita juga mendiskusikan tentang pendanaan haji jangka panjang, apakah biaya akan naik atau turun. Kita ingin biaya sepadan dengan layanan dan tidak memberatkan jemaah," lanjutnya.

Baca Juga: Jemaah Haji 2022 Diimbau Tidak Bawa Barang Berlebihan ke Madinah

Untuk itu, kata Hilman, kedua pihak sepakat untuk bisa masuk secara lebih detail dalam membahas bujet yang ditetapkan, keperluan untuk apa saja.

"Kita bangun fairness untuk jemaah, petugas, dan penyelenggara di Arab Saudi," harapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI