Indonesia Masuk Daftar Pengawasan Perdagangan Orang Versi AS, Begini Respon Kemlu

Jum'at, 22 Juli 2022 | 05:55 WIB
Indonesia Masuk Daftar Pengawasan Perdagangan Orang Versi AS, Begini Respon Kemlu
Ilustrasi perdagangan manusia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat merilis Laporan Tahunan Perdagangan Manusia 2022 yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony J Blinken pada Selasa (19/7). Dalam laporan tahunannya, Amerika Serikat memasukkan Indonesia dalam Daftar Pengawasan Tingkat 2 terkait perdagangan manusia.

Terkait hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah mengatakan tak ada urgensi bagipemerintah Indonesia menanggapi secara khusus laporan tahunan Amerika Serikat.

"Sebenarnya tidak ada urgensi untuk menanggapi secara khusus laporan ini," ujar Faizasyah dalam Press Briefing secara virtual, Kamis (21/7/2022).

Namun ia memberikan tiga catatan terkait hal tersebut. Pertama kata Faizasyah, laporan sejenis itu merupakan laporan suatu negara yang bersifat unilateral, tanpa parameter yang jelas. Bahkan kata dia, proses penyusunannya pun tidak transparan.

Baca Juga: Positif Covid-19, Presiden AS Joe Biden akan Tetap Melasanakan Semua Tugas

Faizasyah menuturkan catatan kedua yakni perihal ketidakjelasan parameter dari laporan tersebut. Sehingga, Indonesia tidak dalam posisi untuk memberikan komentar.

"Ketiga, akan lebih berbahaya lagi jika laporan-laporan ini dilatarbelakangi oleh semangat rivalitas antar kekuatan besar dalam kaitan ini," ucap Faizasyah.

Faizasyah menyebut di tengah situasi dunia yang menghadapi banyak tantangan, sudah selayaknya negara -negara mengedepankan kerjasama memperkuat solidaritas dan kapasitas. Hal tersebut kata Faizasyah, dilakukan demi dunia yang damai, stabil dan kemakmuran.

Lebih lanjut, Faizasyah menegaskan komitmen Indonesia untuk memerangi trafficking sangatlah nyata.

Bahkan kata dia, sejak 2002, Indonesia bersama Australia terus menginisiasi Forum Bali Process, sehingga negara-negara di kawasan dapat mencari solusi bersama atas isu trafficking.

Baca Juga: Pidato Joe Biden Tentang Kondisi Kesehatannya Picu Kebingungan, Dikira Sedang Sakit Kanker

Adapun Forum Bali Process merupakan pertemuan yang khusus membahas upaya memberantas penyelundupan dan perdagangan manusia dan kejahatan transnasional terkait di wilayah Asia Pasifik dan sekitarnya

"Di tahun 2022 ini, Bali Process akan rencana untuk bertemu untuk yang kedua kalinya," tutur Faizasyah.

Ia menggarisbawahi, Forum Bali Process merupakan satu-satunya regional konsultasi process yang membahas isu perdagangan orang, penyelundupan manusia, dan kejahatan terkait lainnya di kawasan.

"Jadi saya tegaskan sekali lagi, Indonesia sangat berkomitmen untuk isu-isu yang terkait perdagangan manusia, atau isu-isu terkait lintas batas negara terkait manusia," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI