Selain itu, para abdi dalem keraton juga membawa hasil kekayaan alam yang membentuk gunungan tumpeng dan benda pusaka sebagai sajian khas iring-iringan kirab Malam 1 Suro.
Sementara di Solo, perayaan malam 1 Suro akan ada tradisi kebo (kerbau) bule. Kebo bule ini menjadi daya tarik warga yang menonton perayaan malam 1 Suro. Konon, tradisi kebo bule ini dianggap keramat oleh warga setempat. Pasalnya, Kebo Bule Kyai Slamet ini bukan kerbau sembarangan, sebab hewan ini salah satu pusaka penting keraton.
Perbedaan Malam 1 Suro dan 1 Muharram
Terdapat perbedaan mendasar antara 1 Muharram dan malam 1 Suro. Meskipun keduanya sama-sama hari istimewa yang jatuh pada tanggal yang sama, akan tetapi tradisi maupun cara merayakannya berbeda.
Jadi, Malam 1 Suro ini adalah penanggalan yang mana oleh masyarakat Jawa dipercaya sebagai kebudayaan Jawa. Sedangkan 1 Muharram merupakan sistem penanggalan pada kalender Hijriyah atau Islam yang dipercaya oleh umat Islam.
Jika dalam kalender Islam perayaan 1 Muharram ini dimaknai sebagai bulan penuh kesucian dan keberkahan. Pada budaya Jawa, perayaan malam 1 Suro ini justru sebaliknya. Budaya Jawa memaknai Malam 1 Suro sebagai malam yang sakral dan penuh mistis. Sehingga banyak upaca yang berbau klenim dalam menyambutnya.
Perbedaan 1 Suro dan 1 Muharram lainnya yaitu perayaan 1 Muharram biasanya diisi berdoa, tadarus Alquran, dan berdzikir. Sedangkan Malam 1 Suro biasanya diisi dengan tradisi membersihkan pusaka atau keris atau semacamnya, serta berziarah ke makam sesepuh atau melaksanakan slametan.
Demikian informasi mengenai malam 1 Suro 2022 jatuh pada tanggal berapa lengkap dengan mitos malam 1 suro, tradisi 1 suro, dan perbedaan malam 1 Suro dengan 1 Muharram. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Ulil Azmi
Baca Juga: Mitos 1 Suro: Larangan Pernikahan hingga Pindah Rumah