Soal Wacana Duet Puan-Anies di Pilpres 2024, Sekjen PDIP Singgung Titik Temu Ideologi Basis Massa Pemilih

Kamis, 21 Juli 2022 | 18:34 WIB
Soal Wacana Duet Puan-Anies di Pilpres 2024, Sekjen PDIP Singgung Titik Temu Ideologi Basis Massa Pemilih
Presiden Joko Widodo bersama Ketua DPR RI Puan Maharani (dua kiri), Ketua MPR-RI, Gubernur Jakarta Anies Baswedan (dua kanan) dan menyaksikan putaran final balapan mobil listrik Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, Sabtu (4/6/2022). (ANTARA/Arif Ariadi/spt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekeretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, turut menanggapi penilaian Menteri Investasi Bahlil Lahadahlia yang mengatakan bahwa wacana menduetkan Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 sangat bagus. Bahkan Bahlil menilai duet itu bisa memenangi peratarungan satu putaran.

Hasto menegaskan, bahwa wacana salaing menjodohkan tokoh untuk Pilpres memang bukan suatu hal yang dilarang dalam demokrasi di Indonesia.

Namun, keputusan mengenai siapa calon presiden dan calon wakil presiden dari PDIP akan diputuskan oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputeri.

"Terhadap wacana berbagai bentuk perjodohan politik untuk saling mencalonkan selama belum ada keputusan hal tersebut tidak dilarang di dalam tradisi demokrasi kita. Tetapi kami di sini kami tegaskan kembali ibu ketua umum yang akan mengambil keputusan politik," kata Hasto dalam konferensi persnya secara daring, Kamis (21/7/2022).

Hasto mengatakan, dalam membangun kerja sama terutama untuk Pilpres 2024 atau penentuan pasangan capres-cawapres harus melihat aspek Ideologi kultural basis massa pemilih.

Menurutnya hal itu penting untuk memastikan dukungan rakyat agar yang diusung PDIP dapat memenangkan Pilpres.

"Hal itu yang akan dilihat juga kinerja dari kepemimpinannya sehingga kami melihat jangan sampai ada pasangan calon yang diusung dari basis pemilihnya tidak mungkin ada suatu, tidak temu karena pandangan ideologisnya," ungkapnya.

Sementara di sisi lain, kekinian PDIP memurutnya, lebih memilih fokus menyelesai persoalan di tengah masyarakat.

"Kami lebih memilih menyelesaikan persoalan di tengah rakyat daripada mengambil wacana-wacana yang menurut PDIP saat ini tidak begitu urgen untuk kami dorong karena berbagai persoalan perekonomian ketidakpastian global yang harus kita antisipasi dengan sungguh-sungguh sehingga wacana Pilpres terlalu dini itu justru bisa menjadi energi negatif bagi upaya pak Jokowi mengejar prestasi," tandasnya.

Baca Juga: Duet Airlangga-AHY Tundukkan Prabowo-Puan di Survei, Ini Faktor Penilaiannya

Usulan Puan-Anies

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI