Suara.com - Karna (52), seorang petugas PPSU (Penanganan Prasarana & Sarana Umum) Kelurahan Kramat Pala menceritakan kronologi raibnya telepon genggam miliknya yang dibawa kabur seseorang yang meminta tolong kepadanya.
Kepada Suara.com, Karna menduga dirinya menjadi korban hipnotis. Sebab begitu saja percaya dengan omongan pelaku, tanpa menaruh rasa curiga.
Dia mengaku Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (20/7/2022) kemarin sekitar pukul 08.40 WIB saat dirinya sedang bekerja menyapu di Jalan Radio IV, Kramat Pala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pada saat itu kata dia ada seorang pria menaiki sepeda motor dengan perawakan yang tinggi serta berisi dan mengenakan masker mendatanginya, meminta tolong.
Baca Juga: Pelaku Nyamar Petugas Sampah, Pekerja PPSU di Kebayoran Baru Kena Hipnotis HP Raib Dicuri
"Dia bilang minta tolong, 'Pak bisa tolong saya enggak.' Saya bilang bisa," kata Karna saat ditemui Suara.com, Kamis (21/7/2022).
Pria tersebut meminta tolong kepada Karna membantunya membawa printer yang akan dia jemput di suatu tempat. Setelah pelaku pura-pura menghubungi seseorang.
"Telepon benar apa enggak, saya enggak tahu," ujar Karna.
Usai menelepon, pria tersebut mengaku seseorang yang dia hubungi nomor tidak aktif. Kepadanya, pelaku meminta untuk menunggu, dia hendak pergi mendatangi tempat printer yang akan dia pinjam.
Berselang kemudian pelaku kembali dengan membonceng seorang pria, yang diketahui Karna, petugas sampah perumahan. Namun disebut pelaku satpam perumahan.
Baca Juga: Sopir Taksi yang Cabuli Anak Tetangga di Kebayoran Baru Masih Berkeliaran, Kak Seto Bilang Begini
"Pak saya enggak jadi ngajak bapak, soalnya saya bawa satpam, kata dia."Yang orang sampah dia nyadar, 'Pak saya curiga dah sama orang itu. Curiganya HP saya dibawa, waduh saya juga di bawah, Saya tahu itu bukan satpam, orang petugas sampah, tapi saya namanya sudah omongan begitu ya, nge-blank," kata Karna.
Petugas sampah dan pelaku terlibat pembicaraan. Namun dirinya tidak mengetahui apa yang sedang mereka obrolkan. Pada saat itu pelaku sudah memegang telepon dengan petugas sampah perumahan.
Karna yang masih berada di lokasi, kembali didatangi pelaku. Dia bertanya apakah kamera telepon genggam Karna jernih. Setelah pelaku meminta meminjam sebentar untuk berfoto.
"Dia bilang mau foto bersama-sama rekannya doang. Saya enggak nanyain di mana, yang penting saya kasih saja. Dia bilang tunggu di sini, saya bentar kembali lagi," ujar Karna mengulang ucapan pelaku.
Pada saat itu Karna dan petugas sampah menunggu di Pos Kampling. Setelah 10 menit pelaku pergi, mereka menyadari sudah ditipu pelaku.
"Yang orang sampah dia nyadar, 'Pak saya curiga dah sama orang itu. Curiganya HP saya dibawa, waduh saya juga di bawah," kata Karna.
Menyadari telepon mereka raib, Karna dan petugas sampah perumahan sempat mengejar pelaku di sekitar Jalan Ahmad Dahlan, tapi pelaku tidak ditemukan.
Karna mengaku telepon genggamnya merek Samsung J6, yang biasa dia gunakan untuk berkoordinasi dan laporan saat bekerja sebagai petugas PPSU. Kekinian untuk bekerja, Karna harus meminjam telepon genggam rekannya untuk bekerja.
Karna mengatakan tidak melaporkan kejadian yang menimpanya ke kepolisian. Dia mengaku sudah ikhlas, namun yang dia khawatirkan ada korban lagi selain dirinya.
"Saya sudah ikhlas mah, tapi takutnya ada korban lagi kayak saya," ujarnya.
Viral
Kasus pekerja PPSU terungkap setelah rekaman video berisi pengakuan korban beredar di media sosial.
Berdasar video yang diunggah akun Instagram, @lensa_berita_jakarta, peristiwa petugas PPSU menjadi korban hipnotis itu terjadi di di Jalan Radio 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022) kemarin.
Saat menjalankan aksinya, pelaku berpura-pura meminjam HP korban dengan berpura sebagai petugas yang membersihkan sampah.
"Jadi korban hipnotis dua handphone milik warga raib dibawa kabur pelaku," tulis @lensa_berita_jakarta seperti dikutip Suara.com pada Kamis.
Pelaku meminjam ponselnya dengan alasan menghubungi atasannya untuk laporan. Tak hanya petugas PPSU, video itu juga menampilkan pengakuan dari petugas kebersihan yang juga menjadi korban hipnotis diduga dengan pelaku yang sama.
"Menurut keterangan kedua korban pelaku berpura-pura meminjam hp korban untuk laporan kegiatan namun pelaku tidak kunjung kembali," tulis akun tersebut.