Habib Rizieq Bebas Bersyarat, Pengamat Prediksi Ancaman Polarisasi Politik di 2024 Terminimalisasi

Rabu, 20 Juli 2022 | 21:51 WIB
Habib Rizieq Bebas Bersyarat, Pengamat Prediksi Ancaman Polarisasi Politik di 2024 Terminimalisasi
Habib Rizieq Shihab saat menggelar konfrensi pers di Petamburan seusai bebas bersyarat. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin memprediksi ancaman polarisasi politik di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan terminimalisasi. Ujang mengungkapkan, situasi di Pilpres 2024 akan berbeda tak seperti di Pilpres 2019.

Pada Pilpres 2019 lalu, terlihat polarisasi politik antara pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Adapun Prabowo ketika itu didukung kelompok yang berada di bawah pimpinan Habib Rizieq Shihab, yakni FPI.

"Saya melihat situasinya akan berbeda di 2024 nanti. Ancaman itu akan terminimalisir karena ada banyaknya poros, " ujar Ujang kepada Suara.com, Rabu (20/7/2022).

Pernyataan Ujang merespon munculnya Habib Rizieq, usai bebas bersyarat pada Rabu (20/7/2022). Habib Rizieq diketahui memiliki kedekatan dan mendukung Prabowo ketika di Pilpres 2019 lalu. Ujang melihat polarisasi politik di 2019 lalu lantaran ada dua kubu.

"Kalau di 2019 lalu Pilpres kan dua pasangan berhadapan Habib Rizieq ada di Prabowo dan Jokowi dengan teman-temannya," tuturnya

Ujang pun memprediksi tiga atau empat poros pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres). Sehingga kata Ujang, polarisasi politik akan berkurang di 2024 karena tak ada pertarungan dua kubu.

"Kemungkinan yang terbentuk tiga poros bahkan empat poros. Kalau tiga sampai empat poros pasangan capres dan cawapresnya. Artinya ya polarisasi itu akan terminimalisir karena tidak ada pertarungan dua kubu," ucap dia.

Karena itu, ia menilai situasi politik pada Pemilu 2024 akan berbeda.

"Seandainya Habib Rizieq juga mendukung Capres Cawapresnya tertentu, tentu akan terpecah juga, kontralisasi dengan poros yang lain itu," kata dia

Baca Juga: Kemenkumham Beberkan Alasan Habib Rizieq Bebas dari Penjara

Namun, kata Ujang, berbeda jika di Pilpres 2024, terdapat dua poros capres dan cawapres. Kemungkinan kata Ujang akan terjadi polarisasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI