Suara.com - Kebutuhan masyarakat akan minyak kelapa sawit semakin hari semakin meningkat. Permasalahan kelangkaan minyak goreng dari kelapa sawit membuat banyak pihak harus memutar otak, termasuk pemerintah Indonesia. Pemerintah akan segera membuat pabrik pengolahan minyak dan membuat terobosan produk minyak baru, yaitu Red Palm Oil (RPO) atau biasa disebut refined palm oil.
Minyak yang sering disebut minyak makan merah ini merupakan produk turunan dari minyak sawit mentah atau sering disebut crude palm oil (CPO).
Proses pembuatan RPO ini ternyata menjadi salah satu bagian dari pembuatan minyak pada umumnya, hanya saja pada proses penyulingan CPO, RPO hanya dipisahkan dari air dan minyak, sehingga hasil minyak yang didapatkan masih berwarna merah layaknya buah sawit yang menjadi bahan baku minyak ini.
Dalam kata lain, minyak RPO ini prosesnya mirip dengan minyak curah biasa, hanya saja dalam prosesnya dilakukan refraksi CPO.
Baca Juga: Pemerintah Tawarkan 6 Blok Migas Pada Investor, Diperkirakan Capai Miliaran Barel
Hasil refraksi ini menghasilkan minyak dengan elemen refined, bleached, dan deodorized.
Jika dibandingkan dengan minyak goreng biasa, minyak makan merah ini ternyata mengandung banyak nutrisi, yaitu protein dan vitamin A yang tinggi dibanding minyak goreng biasa.
Tak hanya itu, penelitian mengungkap bahwa dengan mengonsumsi minyak makan merah ini, kita dapat mengurangi resiko kolesterol, penyakit jantung, meningkatkan imunitas sampai mengurangi stres.
Terobosan baru pemerintah dalam memproduksi minyak kelapa sawit ini juga diharapkan dapat membantu perekonomian petani yang selama ini menjual murah tandan buah segar semacam buah sawit ini.
Petani di berbagai perkebunan sawit juga biasanya belum mampu mengolah buah sawit yang ada di kebun mereka, terutama bagi mereka yang belum memahami teknologi CPO dan RPO untuk bisa mengolah sawit mereka menjadi minyak yang dapat dijual.
Hingga saat ini, pemerintah melalui Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki mengungkap bahwa pihaknya akan mengajukan permohonan izin pembangunan pabrik dan perusahaan pengelolaan RPO ini agar dapat segera beroperasi dan menjadi solusi di tengah membludaknya kebutuhan minyak goreng di masyarakat.
Teten juga mengaku pihaknya sudah mempersiapkan diri untuk segera membuat pabrik paling cepat Januari 2023 sehingga manfaat RPO ini bisa segera dinikmati oleh masyarakat.
Kontributor : Dea Nabila