Suara.com - Kasus COVID-19 dari subvarian Omicron BA.2.3 ditemukan di Kota Dandong, Provinsi Liaoning, China, yang berbatasan dengan Korea Utara.
Kasus di kota pelabuhan itu terdeteksi pada seorang warga setempat dan tergolong kasus tanpa gejala, demikian otoritas kesehatan setempat kepada pers, hari ini.
Sebanyak 33 kontak dekat pertama dan 75 kontak dekat kedua telah ditempatkan di fasilitas karantina terpadu.
Hasil tes PCR semua kontak tersebut negatif, menurut otoritas kesehatan.
Baca Juga: 4 Fakta Omicron Centaurus, Ada 3 Kasus di Indonesia
Dalam kurun waktu dua pekan sekitar 10 subvarian Omicron yang berbeda teridentifikasi di China.
Di antara subvarian itu adalah BA.5 yang ditemukan di Xi'an, Provinsi Shaanxi; BA.2.12.1 di Chengdu, Provinsi Sichuan; BA.2.38 di Lanzhou, Provinsi Gansu; dan BA.5.2.1 di Shanghai, Tianjin, dan Qingdao, Provinsi Shandong.
Semua subvarian tersebut ditemukan pada kasus impor, menurut otoritas kesehatan.
"Kemampuan subvarian baru untuk menghindari sistem kekebalan terus meningkat, namun vaksin saat ini masih memenuhi syarat untuk mencegah kematian dan situasi yang parah," kata Ketua Tim Ahli Virologi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CDC) Dong Xiaoping. [antara]
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Sukabumi Merangkak Naik, Polisi Lakukan Ini