Suara.com - Mantan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab bebas bersyarat hari ini, Rabu (20/7/2022). Ia bebas setelah menjalani pidana sejak 12 Desember 2020. Untuk menyegarkan ingatan, berikut ringkasan perjalanan kasus RIzieq Shihab hingga bebas bersyarat hari ini.
Pembebasan bersyarat Rizieq berkaitan erat dengan kasus berita bohong berkaitan dengan hasil tes swab di RS UMMI Bogor. Selain kasus tersebut, ada dua kasus lain yang telah ada hingga menjerat Habieb Rizieq sampai dikurung dan harus membayar sejumlah denda.
Perjalanan Kasus Rizieq Shihab hingga Bebasa Bersyarat
1. Kasus di Petamburan
Baca Juga: Novel Bamukmin: Wajah Habib Rizieq Bersinar Pancarkan Kebenaran, Allah Kasih Nur Luar Biasa
Kasus pertama adalah kasus di Petamburan. Kasus ini berkaitan dengan pernikahan anak dan pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Rizieq Shihab dengan sengaja mengadakan pesta dan perayaan Maulid Nabi secara ramai hingga menciptakan kerumunan pada masa pandemi.
Pada saat itu, pemerintah sudah melarang masyarakat untuk melakukan hajatan dengan mengundang banyak orang sampai menimbulkan kerumunan. Rizieq terbukti melanggar perintah tersebut ehingga divonis penjara selama 8 bulan.
2. Kerumunan di Megamendung
Selain kasus di atas, ada pula kasus kerumunan di Megamendung. Sehubungan dengan kasus tersebut, Rizieq divonis denda Rp 20 juta subsidier 5 bulan kurungan penjara. Ia dihukum penjara dan kena denda.
Kasus ini bermula dari Rizieq terbukti tidak patuhi protokol kesehatan dan menghalangi petugas COVID-19 melaksanakan tugasnya untuk memeriksa dan mensterilkan pondok pesantren miliknya di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor. Rizieq sudah membayar denda tersebut dan masa hukuman sudah dinyatakan selesai.
Baca Juga: Profil Habib Rizieq Shihab yang Baru Keluar dari Penjara Setelah 1,5 Tahun
3. Menyembunyikan Kebenaran Hasil SWAB di RS UMMI Bogor
Terakhir adalah kasus menyembunyikan kebenaran hasil SWAB di RS. UMMI Bogor. Kasus yang menjadi perhatian publik ini sebelumnya bermula dari Rizieq diketahui tengah dirawat di RS. Bogor pada November 2020.
Rizieq menyembunyikan penyebab sakitnya dengan alasan tidak mau dijenguk. Akan tetapi, banyak pihak termasuk netizen menuntut agar RS UMMI mempublikasikan hasil tes swab Rizieq.
Selama beberapa saat tidak ada klarifkasi mengenai kondisi Rizieq Shihab pada saat itu. Padahal, dapat dikatakan bahwa pengikutnya ingin tahu penyakitnya yang sebenarnya.
Kemudian terungkap bahwa Habieb Rizieq merupakan pasien positif covid-19 namun tidak dilaporkanke Kemenkes melalui aplikasi rumah sakit secara online dan juga tidak melaporkan kasus Covid-19 tersebut ke Dinas Kesehatan Kota Bogor sebagaimana mestinya.
Habib Rizieq kemudian dijerat Pasal 14 Ayat (1) subsider Pasal 14 Ayat (2) lebih subsider Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP sebagaimana dalam dakwaan primer.
Terdakwa telah secara sengaja menimbulkan keonaran di kalangan masyarakan dengan menyembunyikan kebenaran. Oleh karena itu, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur menjatuhkan vonis 4 tahun penjara kepada Habib Rizieq.
Setelah menjalani masa hukuman, Rizieq mendapatkan pembebasan bersyarat hari ini. Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkunham Rika Aprianti menyebut Rizieq keluar dari Rutan Cipinang sekitar Pukul 06.45 WIB. Masa percobaan pembebasan bersyarat ini berlaku sampai 10 Juni 2024.
Demikian itu ringkasan perjalanan kasus Rizieq Shihab hingga bebas bersyarat.
Kontributor : Mutaya Saroh