Politikus PPP: Tak Perlu Ada yang Dikhawatirkan Setelah Rizieq Shihab Bebas Bersyarat

Siswanto Suara.Com
Rabu, 20 Juli 2022 | 11:32 WIB
Politikus PPP: Tak Perlu Ada yang Dikhawatirkan Setelah Rizieq Shihab Bebas Bersyarat
Habib Rizieq Shihab disambut keluarga di Petamburan, Rabu (20/7/2022). [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Status bebas bersyarat yang hari ini diberikan kepada Habib Rizieq Shihab disambut positif sejumlah politikus Partai Persatuan Pembangunan.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengucapkan selamat kepada Rizieq Shihab yang hari ini dinyatakan bebas bersyarat.

Mengenai pandangan Rizieq yang kerap berseberangan dengan pemerintah, Baidowi mengatakan "kembali kepada beliau dan tentu sepanjang kritiknya kritik membangun tidak dalam konteks fitnah ataupun menyerang pribadi-pribadi, saya kira tidak ada masalah. Tetap kritis tak ada masalah." 

Baidowi mengatakan sepanjang tidak menyalahi ketentuan perundangan-undangan, sikap kritis terhadap pemerintah tidak menjadi masalah.

Baca Juga: Habib Rizieq Bebas, Spanduk Larangan Dokumentasi Terpasang di Pintu Masuk Gang Petamburan

Baidowi juga mengatakan status bebas bersyarat yang kini diberikan kepada Rizieq merupakna haknya.

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani juga mengatakan tidak perlu ada kekhawatiran setelah Rizieq Shihab dinyatakan bebas bersyarat.

"Karenanya PPP yakin kekhawatiran terhadap pembebasan bersyarat HRS tersebut tidak berdasar. Beliau sebagai ulama intelektual tentu memahami betul hal-hal yang melekat pada aturan pembebasan bersyarat tersebut," kata Arsul.

Arsul meyakini setelah bebas, Rizieq Shihab akan memberikan kontribusi positif kepada negara.

Jika nanti Rizieq Shihab kembali mengkritisi pemerintah, menurut Arsul, tidak perlu dianggap sebagai hal yang membahayakan.

Baca Juga: Peluk Cium Istri Sambut Kepulangan Habib Rizieq Di Petamburan: Alhamdulillah Tiba Di Rumah

"Tentu ada kritik dan masukan, tapi ini kan konsekuensi sebagai negara demokrasi. Jangan selalu kritik tersebut dianggap sebagai momok perpecahan," kata Arsul. [rangkuman laporan Suara.com]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI