Waspada Potensi Kebakaran Hutan di Nusa Tenggara Timur

Rabu, 20 Juli 2022 | 10:06 WIB
Waspada Potensi Kebakaran Hutan di Nusa Tenggara Timur
Waspada potensi kebakaran hutan di Nusa Tenggara Timur. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Waspada potensi kebakaran hutan di Nusa Tenggara Timur. Potensi karhutla tersebar di 22 kabupaten/kota se-NTT dengan tingkat kemudahan terbakar di lapisan permukaan tanah berstatus sangat mudah.

Kondisi alang-alang dan dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan dalam kondisi kering dan sangat mudah terbakar.

Imbauan itu disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

BMKG mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tersebar di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Bengkulu Diguncang Gempa Magnitudo 5,8: Tak Berpotensi Tsunami

"Seluruh wilayah di NTT berstatus merah atau sangat mudah terjadinya karhutla sehingga perlu diwaspadai masyarakat," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini kebakaran hutan dan lahan di NTT yang berlaku pada 20 Juli 2022.

Agung mengimbau masyarakat agar mewaspadai ancaman karhutla melalui upaya pencegahan dengan tidak melakukan aktivitas yang memicu munculnya titik api.

Ia mengatakan umumnya peristiwa karhutla muncul akibat aktivitas yang disengaja maupun tidak seperti membuka lahan dengan cara membakar.

Selain itu membuang puntung rokok di area terbuka yang terdapat tumpukan rumput atau dedaunan kering yang mudah tersambar api.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Banten 20 Juli 2022, Wilayah Ini Diguyur Hujan Siang, Malam dan Dini Hari

"Kegiatan masyarakat yang menimbulkan titik api perlu dihindari karena beresiko tinggi memicu terjadinya karhutla," katanya.

Ia menambahkan titik api yang muncul akan mudah meluas di tengah kondisi angin kencang yang bersifat kering di saat musim kemarau sehingga membuat karhutla lebih sulit ditangani. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI