Suara.com - Pada awalnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berencana untuk melakukan renovasi ruang kerja dewan pengarah BRIN. Kabar itu sontak mengejutkan publik lantaran anggaran renovasinya yang sangat fantastis, yakni mencapai Rp6,1 miliar.
Kabar itu disampaikan oleh akun Twitter @brin_watch. Dengan kalimat satir, mereka menilai kalau ruangan hasil revonasi nantinya akan setara dengan ruangan kerja milik Elon Musk.
"Akhirnya Dewan Pengarah BRIN akan memiliki ruang kerja yang setara dengan ruang kerja Elon Musk, semoga bisa membawa riset BRIN setara dengan riset riset Tesla dan SpaceX, semangat," cuit @brin_watch yang dikutip Suara.com
Namun, kini rencana renovasi ruangan kerja Megawati di BRIN telah resmi dibatalkan meski sempat menuai kritik dari berbagai kalangan. Berikut sejumlah fakta mengenai rencana renovasi ruang kerja dewan pengarah BRIN yang kini dibatalkan.
Baca Juga: Fakta Renovasi Kantor BRIN Rp 6,1 M yang Jadi Polemik Lalu Dibatalkan
1. Pertimbangan renovasi ruang kerja
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, ruangan yang akan direnovasi itu terletak di lantai 2 Gedung BJ Habibie.
Salah satu pertimbangan penataan ulang ruangan itu dikarenakan ada sejumlah dewan pengarah BRIN yang sudah sepuh dan mereka harus bekerja di lantai 2. Menurut Laksana tri Handoko, bahkan ada dewan pengarah BRIN yang tidak mempunyai ruang kerja sama sekali.
"Sebut saja Prof Emil Salim dan Prof Bambang Kesowo, yang selama ini bekerja di lantai yang sangat tinggi. Untuk itu, ruangan seyogianya dijadikan satu demi efektivitas koordinasi dan komunikasi," kata Laksana melalui keterangan pers yang dikutip Suara.com, Senin (18/7/2022).
2. Ruang kepala BPPT terlalu mewah dan besar
Baca Juga: Kamar Tidur Megawati Batal di Renovasi
Lebih lanjut Laksana megatakan, salah satu lantai di lantai 2 hanya digunakan oleh satu orang saja yaitu Kepala BPPT.
Di lantai tersebut terdapat lounge, ruang makan, ruang audio, yang menurutnya terlalu mewah dan besar serta kurang efisien.
“Selain itu ruangan yang dulunya kebesaran, mewah, berlebihan, akan diubah dan difungsikan menjadi jauh lebih optimal," tutur Laksana.
3. Anggaran renovasi mencapai Rp6,1 miliar
Awal mulanya, biaya yang dianggarkan untuk merenovasi ruang kerja BRIN mencapai angka yang fantastis, yakni Rp6,1 miliar dan diambil dari APBN.
Tingginya anggaran tersebut memunculkan dugaan jika renovasi tersebut dilakukan hanya untuk membuat ruangan kerja ketua dewan pengarah lebih mewah.
Hal tersebut lantas dibantah oleh Laksana Tri handoko. Ia menyebut, dalam renovasi tersebut tidak ada rencana untuk membuat ruangan kerja dewan pengarah menjadi lebih mewah.
"Ruangan yang ada di lantai 2 nantinya adalah ruang rapat besar dan kecil, ruang kerja dewan pengarah 2 Wakil Ketua, Sekretaris, 6 anggota Dewan Pengarah BRIN. Ruang kerja Ketua Dewan Pengarah tidak ikut diubah sama sekali, seperti rencana semula".
4. Renovasi dibatalkan
Setelah mendapatkan sorotan dari publik, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko akhirnya membatalkan rencana renovasi ruang kerja dewan pengarah, termasuk kamar tidur Megawati Soekarnoputri.
"Renovasi kami batalkan," kata Laksana melalui siaran pers yang dikutip Suara.com, Senin (18/7/2022).
Rencana renovasi ruangan untuk 10 anggota dewan pengarah BRIN yang terletak di lantai 2 Gedung BJ Habibie tersebut dibatalkan dengan alasan akan ditinjau ulang kembali.
Kontributor : Damayanti Kahyangan