Gelombang Tinggi 2,5 Meter Diprediksi Terjadi di Perairan Maluku Utara, Operator Transportasi Laut Waspada

Selasa, 19 Juli 2022 | 16:37 WIB
Gelombang Tinggi 2,5 Meter Diprediksi Terjadi di Perairan Maluku Utara, Operator Transportasi Laut Waspada
Ilustrasi Gelombang Tinggi (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Operator dan pengguna jasa transportasi laut diminta waspada gelombang tinggi 2,5 meter di perairan Maluku Utara. Imbauan itu disampaikan Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini gelombang peringatan dini gelombang tinggi mencapai hingga dua meter di wilayah perairan Bacan - Obi - Sanana, Taliabu dan sekitarnya.

"Potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di perairan Obi-Sula-Bobong dan membahayakan aktivitas pelayaran di perairan dua kabupaten itu," kata prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate, Dewi Makhrantika di Ternate, Selasa.

Sementara itu, untuk malam hari umumnya berawan dengan potensi hujan ringan - lebat di wilayah Ternate, Tidore, Oba, Morotai, Galela, Bacan, Kayoa, Gane Barat, Gane Timur, Patani, Weda, Maba, Wasile, dan sekitarnya serta dini hari umumnya berawan dengan potensi hujan ringan - sedang di wilayah Morotai, Bacan, Patani, Gebe, Gane Barat, Sanana, Taliabu, dan sekitarnya dengan angin dari: Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan 05 - 40 km per jam.

Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang 3,5 Meter di Laut Nusa Tenggara Timur

BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Oba, Bacan, Kayoa, Gane Barat, Gane Timur, Weda dan sekitarnya pada malam dan dini hari.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Ternate, Agustinus menyatakan Kapal Motor (KM) Cahaya Arafah rute Ternate-Halmahera Selatan dengan membawa 66 orang penumpang tenggelam di perairan Tokaka, Gane Barat.

KM Cahaya Arafah berangkat dari Pelabuhan Bastiong Ternate pada Senin (18/7) sekitar pukul 08.30 WIT sebelum adanya surat penundaan aktivitas pelayaran yang dikeluarkan KSOP dan pukul 18.12 WIT diinformasikan tenggelam di perairan Tokaka Pulau Halmahera Selatan akibat dihantam gelombang laut dan saat ini tengah dilakukan pencarian terhadap 13 korban yang dinyatakan hilang. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI