Suara.com - Anggota Komisi VI DPR Amin Ak meminta PT Pertamina Patra Niaga untuk memperbaiki sistem peringatan dini di armada truk tangki pengangkut BBM. Menurut Amin, perbaikan sistem perlu dilakukan agar kejadian kecelakaan di Jalan Alternatif Cibubur tidak terulang.
Amin mengatakan truk tangki yang berkapasitas 32.000 liter BBM memang harus terus dilakukan pengecekan sebelum beroperasi. Kondisi armada harus benar-benar dipastikan dalam keadaan prima dan laik jalan.
“Pertamina harus memperbaiki sistem peringatan dini atas kondisi angkutan truk tangki BBM agar kejadian serupa tidak berulang dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa lainnya. Sistem pengecekan kondisi kelaikan jalan truk tangki Pertamina harus ditinjau ulang, untuk memitigasi risiko kecelakaan," kata Amin dihubungi, Selasa (19/7/2022).
Amin berujat sistem peringatan dini bisa dilakukan dengan mengembangkan sistem pengecekan dan pelaporan kondisi armada pengangkutan BBM, termasuk muatan truk tangki secara real time.
Baca Juga: Sopir dan Kernet Truk Pertamina Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Cibubur, Penyebab Diduga Rem Blong
"Misalnya, petugas pengecekan melaporkan hasil pengecekan kondisi secara digital langsung setelah pengecekan selesai. Sehingga pusat pengendali armada bisa mengatur dengan cepat mana armada yang laik jalan atau tidak.
Kondisi rem blong bisa diantisipasi jika pengecekan dilakukan secara akurat dan dilaporkan secara real time," kata Amin.
Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meminta PT Pertamina Patra Niaga bertanggung jawab atas kecelakaan maut truk tangki pengangkut BBM yang mengakibatkan sejumlah korban tewas.
Andre meminta pihak pertamina memberikan santunan kepada keluarga para korban baik meninggal maupun luka.
"Kami juga meminta pihak Pertamina untuk bertanggung jawab kepada korban untuk disantuni kepada korban/korban yang terdampak kecelakaan ini," kata Andre dihubungi, Selasa (19/7/2022).
Andre juga meminta Pertamina melakukan evaluasi besar-besaran terhadap armada truk tangki.
"Wabil khusus Pertamina Patra Niaga untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap armada truknya, jangan sampai lagi kejadian seperti ini," kata Andre.
Diketahui, kasus kecelakaan maut truk BBM milik Pertamina yang terjadi di Jalan Alternatif Cibubur, Senin (18/7/2022) kemarin mengakibatkan 10 orang meninggal dunia. Polisi juga telah menetapkan sopir truk dan kernet sebagai tersangka.