Suara.com - Kecelakaan maut terjadi di jalan alternatif Transyogi-Cibubur, Kelurahan Jatirangga, Kota Bekasi pada senin (18/7/2022) kemarin.
Sebuah truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) Pertamina menabrak sejumlah mobil dan motor hingga menewaskan 10 orang, dimana 8 diantaranya tewas di tempat.
Kepolisian menyebut peristiwa kecelakaan tersebut terjadi pada Senin sore pukul 15.55 WIB. Sementara saksi mata mengatakan, kecelakaan terjadi saat lampu lalu lintas dalam kondisi merah.
Simak fakta seputar lokasi terjadinya kecelakaan maut truk Pertamina yang merenggut 10 nyawa berikut ini.
Baca Juga: Menelan 10 Korban Jiwa, Ini 7 Fakta Mengerikan Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Cibubur
1. Kecelakaan terjadi saat lalu lintas macet
Salah satu saksi mata dalam kejadian tersebut, Kunto (35) mengatakan, saat peristiwa tersebut terjadi, lalu lintas dalam kondisi macet karena lampu lalu lintas dalam kondisi merah.
"Tadinya posisi pas kondisi macet, pas lampu merah juga pas posisi merah" kata Kunto kepada Suara Bekaci.
Kecelakaan beruntun terjadi pada saat truk Pertamina diduga mengalami rem blong, lalu truk menabrak minibus Avanza.
Setelah menabrak minibus Avanza, truk tersebut lalu menabrak sejumlah motor, selanjutnya menyerempet ke sebuah minibus mariner, seteah itu miibus marinir tersebut menabrak angkot.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Cibubur, Dishub Bekasi Langsung Nonaktifkan Lampu Merah CBD
2. Lampu lalu lintas berada di turunan
Salah satu warga bernama Anwar, mengatakan jika lampu lalu lintas ada di lokasi kecelakaan terletak di jalan yang menurun.
Menurut Anwar, karena kontur jalan menurun, di lokasi tersebut sudah pernah beberapa kali terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Iya ini turunan sih, sering kecelakaan sebelum kejadian ini, tentara dulu kecelakaan. Tabrakan truk seperti ini sebelum kejadian ini sudah ada, biasa lah lampu merah saling mau duluan-duluan" katanya di lokasi kejadian.
3. Lampu lalu lintas dianggap tidak aman
Anwar melanjutkan, lampu lalu lintas yang ada lokasi kejadian seharusnya dicopot karena menyulitkan pengendara, terlebih kondisi jalanannya menurun.
Menurut dia, awalnya lampu lalu lintas tersebut dibuat untuk para warga perumahan Citra Grand Cibubur yang sebelumnya harus memutar balik saat akan memasuki komplek perumahan mereka.
"Ini lampu merahnya mendingan dicabut ini ga aman ini, karna buat pengendara kasian, karena kan ini turunan" ucap pria yang berprofesi sebagai ojek online tersebut.
4. Muncul petisi tutup lampu lalu lintas di jalan alternatif Cibubur
Kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal hingga 10 orang, membuat salah satu netizen tergerak untuk membuat petisi agar lampu lalu lintas di lokasi kecelakaan ditutup.
Petisi yang dibuat oleh netizen dengan nama akun Umi N dibuat beberapa jam setelah kecelakaan. Ia mengatakan, penempatan lampu lalu lintas di lokasi tersebut tidak tepat dan berbahaya karena dengan kondisi jalanan menurun.
"Saat ini di jalan transyogie sedang ada pembangunan project CBD sebrang Citra Grand, dengan adanya project tersebut dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD, padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun cileungsi," tulis deskripsi pada unggahan petisi tersebut seperti dikutip SuaraBekaci.
"Sesuai dugaan lampu merah tersebut sudah memakan korban, hari ini terjadi tabrakan yang memakan korban, kendaraan yang berhenti karena lampu merah dihantam oleh truk dari arah belakang karena turunan, apakah karena mengakomodir pembangunan proyek mengabaikan keselamatan pengguna jalan?" tambahnya.
5. Korban tewas kecelakaan maut truk Pertamina ada 10 orang
Kecelakaan yang terjadi pada Senin sore, mengakibatkan kemacetan yang parah di ruas jalanan tersebut, bahkan meluas hingga pintu keluar gerbang Tol Jatikarya arah Cibubur.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Farida mengatakan, korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut ada 10 orang.
“Kami masih melakukan penanganan di lokasi kejadian sambil menginformasikan keluarga korban," kata Farida.
Sementara korban lainya yang mengalami luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Permata Cibubur, sedangkan yang meninggal dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Kontributor : Damayanti Kahyangan