Suara.com - Menjadi seseorang yang baru lulus menempuh pendidikan tingkat atas atau SMK, bisa menjadi masa yang diliputi kegamangan. Banyak pilihan, antara melajutkan studi ke jenjang selanjutnya atau langsung bekerja berbekal pendidikan di SMK.
Mendapat pekerjaan pun tidak semudah yang dibayangkan. Kondisi lapangan pekerjaan dengan kemampuan yang dimiliki tenaga kerja bisa menjadi salah satu alasan.
Namun tidak dengan Hanifa Intan Nuraini (22), yang lulus dari SMKN 12 Jakarta pada Juni 2018. Hanifa tidak perlu menunggu waktu lama, ia langsung menjadi karyawan Alfamart.
“Begitu lulus, saya diterima di Alfamart, tidak perlu tes seleksi,” buka Hanifa.
Baca Juga: Buka Outlet di Halaman Alfamart Jadi Salah Satu Kunci Sukses Para Pengusaha Ini
Ya, tidak perlu waktu lama dan langsung bekerja di Alfamart, karena ia adalah lulusan program Alfamart Class, kurikulum ritel modern dari Alfamart yang diadopsi oleh SMKN 12 Jakarta.
Ia mengaku, selama di sekolah, dimulai dari kelas XI, ia sudah mengikuti program Alfamart Class. Saat itu, tahun angkatannya adalah tahun pertama terdapat program Alfamart Class. Ia banyak mendapatkan berbagai macam pendidikan dan pelatihan skill seputar ritel modern.
“Di sekolah juga ada semacam toko ritel yang biasa untuk kita praktik. Meskipun hanya melayani teman-teman sekolah, tapi lumayan kasih gambaran di toko sebenarnya bagaimana, selain pelajaran di kelas yang memang kasih kita teori-teorinya,” terangnya bersemangat.
Masa prakerin (praktik kerja industri) juga ia lakukan di Alfamart selama 3 bulan. Ia mengaku, prakerin sangat memberikan pengalaman sebenarnya bekerja di ritel modern.
“Tiga bulan itu, saya banyak belajar teori ritel di kelas dan prakerin beri saya banyak pengetahuan dan keahlian,” akunya.
Baca Juga: Dorong Inklusi Keuangan, Aladin Bank Luncurkan Fitur Baru Melalui Gerai Alfamart Seluruh Indonesia
Selepas lulus, benar saja, ia langsung diterima bekerja di Alfamart. Bahkan dalam waktuhanya 9 bulan, ia sudah menjadi Asistant Chief Of Store (ACOS) atau asisten kepala toko, suatu jabatan yang bisa ia dapatkan jauh lebih singkat dibandingkan karyawan dari jalur seleksi biasanya.
Jauh di Lumajang, Jawa Timur ada Kristian Febrianto (20) yang juga memiliki cerita sama dengan Hanifa Intan Nuraini.
Kristian adalah lulusan Alfamart Class SMKN 1 Lumajang tahun 2020. Sedikit berbeda dengan Hanifa. Kristian sudah lebih dahulu mengetahui bahwa di SMKN 1 Lumajang telah ada program Alfamart Class.
“Saat pendaftaran, saya tahu kalau pilih jurusan bisnis daring dan pemasaran bisa ikut Alfamart Class, saya pilihlah jurusan itu,” terang Kristian.
Ia menceritakan pengalamannya sewaktu masih di kelas sungguh berguna saat bekerja di Alfamart sekarang.
“Pelajaran dan praktik seperti administrasi, tata kelola toko, penataan produk, handling produk dan komunikasi dengan konsumen sungguh terpakai saat ini,” jelasnya.
Saat lulus pada tahun 2020, ia pun langsung diterima sebagai karyawan Alfamart. Sejak Juni 2021, ia sudah menjadi asisten kepala toko.
Keduanya, baik Hanifa dan Kristian mengaku menikmati bekerja di Alfamart dan merasakan betul manfaat mengikuti Alfamart Class.
Di tempat terpisah, Tri Wasono Sunu, Human Capital Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), mengatakan bahwa Alfamart Class memang dirancang agar menciptakan link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia industri yang sebenarnya.
“Alfamart melakukan transfer knowledge dan praktek pembelajaran kepada tenaga pendidik di SMK-SMK yang telah bekerja sama, sehingga memperluas pengetahuan para guru sekaligus untuk sinkronisasi kurikulum pendidikan ritel tersebut,” jelasnya.
Banyak manfaat menjadi siswa program Alfamart Class, antara lain bisa langsung diterima bekerja di Alfamart sekaligus akselerasi jenjang jabatan saat sudah bekerja.
Bukan hanya itu, Alfamart menghibahkan laboratorium toko ritel modern di tiap SMK yang bekerja sama dan prakerin bagi siswa-siswanya, dengan tujuan memberikan modul pembelajaran yang lengkap.
Hasilnya, siswa-siswi lulusan yang sudah siap bekerja di industri ritel modern tanpa serangkaian proses pelatihan terlebih dahulu.
Hingga kini sebanyak 188 SMK telah bekerja sama dan mengadopsi kurikulum ritel modern Alfamart yang tersebar di 114 kota dan kabupaten di Indonesia. Sebanyak 4662 lulusan pun telah terserap kerja di Alfamart.