Suara.com - Perairan di Nusa Tenggara Timur berpotensi diterjang gelombang setinggi 3,5 meter. Aktivitas pelayaran diminta waspada.
Hal itu disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Gelombang itu kemungkinan akan terjadi 20-22 Juli 2022.
"Waspadai potensi gelombang dengan ketinggian 2,5-3,5 meter berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa.
Sejumlah titik perairan laut di NTT yang berpotensi dilanda gelombang tinggi yaitu Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan.
Baca Juga: Warga NTT Diminta Mulai Antisipasti Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan saat Kemarau Tahun 2022
Selain itu Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Syaeful mengimbau agar pihak operator kapal feri mewaspadai potensi gelombang tinggi tersebut sehingga tidak mengancam keselamatan dalam pelayaran.
Lebih lanjut ia menjelaskan selain itu sejumlah titik perairan lain juga berpeluang dilanda gelombang sedang dengan ketinggian 1,25-2,5 meter yaitu Selat Sumba bagian timur, Selat Alor-Pantar, Selat Ombai, perairan utara Kupang-Rote.
Potensi gelombang sedang ini juga perlu diwaspadai karena beresiko tinggi terhadap pelayaran terutama kapal tongkang maupun perahu nelayan.
Sementara itu kondisi sinoptik menunjukkan umumnya arah angin bertiup dari Timur Laut ke Tenggara dengan kecepatan 1-6 Skala Beaufort.
Baca Juga: Waspada! 91 Titik Panas Terpantau di Sumut, Ini Lokasi Sebarannya
Ia mengingatkan pihak operator kapal maupun para nelayan agar terus memperbaharui informasi mengenai kondisi cuaca di wilayah perairan sebagai referensi untuk mendukung kegiatan pelayaran yang aman dan lancar. (Antara)