Covid: Gejala Utama Berubah Seiring Kemunculan Varian Baru

SiswantoBBC Suara.Com
Selasa, 19 Juli 2022 | 12:41 WIB
Covid: Gejala Utama Berubah Seiring Kemunculan Varian Baru
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gejala utama yang kemungkinan dialami mereka yang terkena Covid adalah sakit tenggorokan atau batuk dan pilek, menurut data dari 17.500 orang yang mengatakan mereka dites positif pada pertengahan Juli 2022.

Gejala lain yang dilaporkan adalah sakit kepala dan hidung tersumbat.

Suhu tubuh tinggi atau demam dan hilangnya indra perasa dan penciuman atau anosmia, salah satu gejala yang dulu biasa dirasakan penderita Covid, sekarang sudah semakin jarang.

Suara serak, bersin dan otot sakit sekarang semakin banyak dialami pengidap Covid.

Baca Juga: Data Covid-19 Kaltim dan Pusat Berbeda, di Peta Resiko Nasional Kemenkes, Balikpapan Masuk Zona Kuning

Sebanyak 20 gejala Covid, berdasarkan urutan, menurut data dari studi Zoe App adalah sebagai berikut:

  • Sakit tenggorokan - dilaporkan 58%
  • Sakit kepala - 49%
  • Hidung tersumbat - 40%
  • Batuk tanpa dahak - 40%
  • Pilek - 40%
  • Batuk berdahak - 37%
  • Suara serak - 35%
  • Bersin- 32%
  • Kelelahan - 27%
  • Otot sakit - 25%
  • Pusing - 18%
  • Kelenjar leher bengkak - 15%
  • Sakit mata - 14%
  • Bau yang berubah- 13%
  • Nyeri dada, sesak napas- 13%
  • Demam - 13%
  • Menggigil - 12%
  • Sesak napas - 11%
  • Sakit telinga - 11%
  • Hilangnya penciuman - 10%

Gejala-gejala di atas juga dilaporkan para peneliti lain.

Studi React-1 itu setiap bulan mengirim 150.000 tes secara acak untuk melakukan tes mandiri di rumah.

Baca juga:

Temuan itu menunjukkan gejala yang dialami orang berubah seiring dengan munculnya varian baru.

Baca Juga: Satgas IDI Minta Warga Segera Vaksin Booster: Kalau Terinfeksi COVID-19 Akan Jauh Lebih Ringan

Para ilmuwan mengatakan perubahan itu menunjukkan mutasi virus.

Baca juga:

Sejumlah varian Covid muncul sejak pertama kali virus corona ditemukan di Wuhan, China. Yang terbaru adalah Omicron.

Para peneliti React-1 dari Imperial Colleage London mengatakan hilangnya penciuman dan rasa sekarang lebih jarang terjadi dengan adanya varian baru. Semakin banyak orang yang melaporkan gejala seperti batuk pilek.

Para ilmuwan meneliti Omicron yang pertama kali menyebar pada Maret 2022, yang dikenal dengan BA.1 dan BA.2.

Sejak itu, dua subvarian baru Omicron yang disebut BA.4 dan BA.5 mendominasi dan menyebabkan infeksi lebih banyak lagi.

Sekitar 2,7 juta orang di Inggris atau satu dalam 25 orang diperkirakan terkena Covid.

Profesor Tim Spector, yang menjalankan Studi Zoe Health mengatakan, "Covid masih merajalela di tengah penduduk."

"Sekalipun orang pernah terkena sebelumnya dan mereka mendapat vaksinasi penuh, orang masih dapat terkena."

"Walaupun kita semua ingin menikmati udara bagus (saat ini adalah musim panas di Inggris), orang perlu mempertimbangkan apakah perlu pergi ke acara-acara besar, bekerja di kantor atau menggunakan transportasi umum," kata Spector terkait hasil studi Zoe dan React 1.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI