Suara.com - Anggota Komisi VI DPR Achmad Baidowi meminta PT Pertamina Patra Niaga melakukan investigasi terhadap armada truk tangki yang alami kecelakaan maut di Jalan alternatif Cibubur, Kota Bekasi.
Investigasi bukan saja terkait dengan armada yang mengalami kecelakaan, melainkan juga kondisi sopir yang bertugas saat itu.
"Berarti kan harus dilakukan investigasi internal ini kenapa rem itu blong, apakah tidak lolos uji KIR terus dipaksakan? Tentu Pertamina harus memiliki SOP dan tentunya sudah memiliki SOP dan semua harus mengikuti SOP terkait kelaikan sebuah armada," kata Baidowi dihubungi, Selasa (19/6/2022).
Menurut Baidowi, Pertamina juga perlu untuk melakukan pengecekan terhadap seluruh armada truk tangki yang mereka operasikan. Pengecekan itu harus secara menyeluruh guna menghindari kecelakan serupa terulang.
Bukan cuma Pertamina, Baidowi memandang bahwa Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) perlu dilibatkan untuk melakukan audit.
"Kami minta KNKT melakuka audit terhadap peristiwa kecelakaan ini karena ini melibatkan truk milik BUMN, yakni Pertamina. Kita minta Pertamina juga melakukan audit internal atau pun investigasi internal terhadap armada yang mengalami kecelakaan tersebut termasuk juga armada-armada lainnya juga kelaikan dari kendaraan tersebut," tutur Baidowi.
Respons Pertamina
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution menyebutkan sopir truk dalam kondisi fit sebelum terlibat kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi.
"Standar Pertamina, sopir mobil tangki itu ada dua. Jadi kami juga cek datanya, kondisi sopir dalam keadaan baik," kata Alfian kepada wartawan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (18/7/2022).
Baca Juga: Apa Penyebab Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Cibubur? Fakta Baru Terungkap!
Alfian menjelaskan pihak perusahaan selalu melakukan pengecekan kesehatan secara rutin sebelum sopir berangkat bekerja.