Suara.com - Dengan mengadopsi konsep hotel Jepang, sebuah organisasi kemanusiaan di Australia membangun rumah singgah bagi tunawisma.
Selama tiga tahun terakhir, organisasi Goodna Street Life yang berlokasi di Brisbane, Queensland, Australia, membangun dan mengembangkan akomodasi dalam bentuk pod untuk membantu mereka yang membutuhkan tempat penampungan darurat.
Organisasi tersebut sudah menyediakan akomodasi bagi yang membutuhkan melalui motel Helen's Haven, namun juga ingin membantu menyelesaikan masalah tempat tinggal jangka panjang.
Helen Youngberry, pendiri dan presiden dari organisasi tersebut mengatakan kurangnya perumahan yang terjangkau mendorong pihaknya untuk berinovasi dalam menghadapi permintaan yang terus bertambah.
Baca Juga: 5 Ide Warna Interior Rumah Minimalis yang Tak Lekang Oleh Waktu
"Di belakang motel, kami membangun lantai untuk menempatkan pod," katanya.
"Setiap pod dilengkapi cas USB, lampu, jendela, kasur dan tempat tidur. Semuanya menggunakan tenaga surya."
Helen mengatakan pod tersebut menyerupai "hotel Jepang yang mini" dan dilengkapi pintu untuk melindungi privasi penghuninya.
"Pod ini memberikan perlindungan di tengahcuaca buruk dan menyediakansedikit kenyamanan," kata Helen.
"Banyak tunawisma yang tidak bisa begitu saja kembali ke masyarakat, jadi [pod] ini sesuatu yang membantu membangun kepercayaan mereka pada kita."
Baca Juga: 5 Trik Rumah Minimalis Terkesan Luas dan Lega
Pada tahap pertama pembangunan, Goodna Street Life telah membangun enam pod dan hampir menyelesaikan delapan lainnya. Mereka tengah mencari lokasi baru untuk menempatkan pod ini.
Tunawisma bertambah di tengah pandemi
Sejak pandemi COVID-19, kebutuhan akomodasi meningkat lima kali lipat bagi organisasi tersebut.
"Ini mengerikan, benar-benar mengerikan," kata Helen.
Laporan Kantor Audit Queensland di Departemen Perumahan Queensland menemukan bahwa jumlah rumah di sana saat ini adalah31.000, atau 78 persen lebih banyak dari tahun 2018.
"Kami mendapat 15 panggilan sehari dari tunawisma biasa, keluarga yang tinggal di mobil, hingga lansia yang tidak lagi kuat membayar sewa," kata Helen.
"Krisisini adalah yang terburuk yang pernah saya lihat dan tidak muncul begitu saja. Dalam 18 bulan terakhir, krisis ini memukul kami dan membuat lengah."
Mereka telah melakukan pencarian di banyak tempat untuk menempatkan akomodasi tambahan tersebut.
"Masalahnyatidak ada tempat untuk memindahkan mereka sekarang," kata Helen.
Butuh dukungan lebih
Helen berharap agar bisnis lokal dapat membantu mensponsori pembangunan pod tambahan karena kebutuhan rumah yang terus bertambah.
"Ini menjadi cara menunjukkan pada orang-orang bagaimana rasanya tidur di jalan, dan juga membangun kesadaran," kata Helen.
Mereka baru mengambil alih Laurel's Place, yang dulunya adalah properti misionaris, dan akan menggunakannya untuk menampung keluarga.
"Kami menampung keluarga yang mengungsi karena banjir, kesulitan menyewa, dan lain sebagainya," kata Helen.
"
"Siapa yang tegamembiarkan seorang ibu, ayah, dan tiga anak mereka tidur di dalam mobil?"
"Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris