Suara.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan banyak produk buatan dalam negeri yang digunakan dan diakui oleh industri migas internasional.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan, beberapa produk misalnya, produk ball valve (katup bola) buatan PT Teknologi Rekayasa Katup (PT TRK) yang dipakai PT Pertamina Hulu Mahakam, British Petroleum, Medco, Mubadala, hingga Pertagas.
Kemudian PT Citra Tubindo di Batam yang memasok pipa OCTG (Oil Country Tubular Goods), yang terdiri dari drill pipe, casing dan tubing pipe, di mana telah memenuhi standar internasional dan sudah divalidasi korporasi migas dunia seperti Shell, Chevron, Eni, dan BP.
"Perusahaan ini mampu menembus ekspor ke Uganda dan Timur Tengah," ujar Erwin di Kantor SKK Migas Jakarta, Senin (18/7/2022).
Baca Juga: SKK Migas Sebut Kontribusi Hulu Migas ke Industri Lain Sebesar Rp174,53 Triliun
Sementara di sektor jasa, tutur dia, ada perusahaan yang memiliki kemampuan spesifik, seperti PT OSCT yang dapat mengatasi tumpahan minyak lepas pantai.
Perusahaan ini telah menangani lebih dari 60 kasus tumpahan minyak dan kimia di Indonesia serta beberapa negara lain. Pekerjanya 100 persen lokal.
"Sejumlah korporasi besar juga pernah menjadi kliennya, seperti Pertamina, ConocoPhillips, CNOOC, BP, Pelindo, Shell, dan HCML. Kantor pusat di Cikarang, dan punya pangkalan operasi di Malaysia, Thailand, India, dan Australia," kata Erwin.
Selain itu, PT ALP Petro Industry yang memproduksi pelumas Eni. Perusahaan ini merupakan unit alih teknologi Eni Petroli SPA dari Italia, yang sekarang 100 persen Perusahaan Milik Dalam Negeri (PMDN). Pekerjanya 100 persen lokal.
"Peralihan status dari joint venture menjadi PMDN punya arti besar terhadap pengembangan kapasitas nasional. Ada kepercayaan dari produsen pelumas global terhadap perusahaan lokal," katanya.
Baca Juga: Mantab! Produk Migas Buatan Anak Bangsa Penuhi Standar Dunia, Kini Siap Diekspor