Waspada Cuaca Ekstrem di Bone Bolango, Khawatir Terjadi Banjir dan Tanah Longsor

Senin, 18 Juli 2022 | 14:57 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem di Bone Bolango, Khawatir Terjadi Banjir dan Tanah Longsor
Ilustrasi longsor
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Waspada cuaca ekstrem di Bone Bolango, Gorontalo. Hal itu disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

BPBD mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana alam.

Kepala BPBD Kabupaten Bone Bolango Achril Babyonggo mengatakan selama tiga hari ke depan diperkirakan masih akan terjadi hujan di hampir seluruh daerah di Bone Bolango.

"Kami mengimbau untuk waspada bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor," ujarnya.

Baca Juga: 5 Tahun Menjabat, Anies Baswedan Disebut Belum Bisa Atasi Banjir di Jakarta

Ia mengungkapkan untuk banjir, seluruh kecamatan berpotensi terjadi, sedangkan tanah longsor di Kecamatan Bulango Utara dan Bone Pesisir.

Achryl menjelaskan pihaknya telah melakukan analisa bencana sejak akhir Tahun 2021.

Untuk wilayah yang sering terjadi banjir, kata dia, yaitu daerah yang berada di aliran Sungai Bone dan Sungai Bolango, sedangkan angin kencang dan longsor sering terjadi di wilayah Bone Pesisir.

Sebelumnya, pada Kamis (14/7) terjadi bencana banjir di Desa Tongo, Kecamatan Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango.

Banjir bandang yang terjadi di Desa Tongo itu diakibatkan oleh hujan deras yang disertai angin dengan intensitas sedang hingga tinggi di bagian pesisir.

Baca Juga: Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor

Warga terdampak banjir berada di Dusun I berjumlah 15 kepala keluarga (KK) atau 45 jiwa, Dusun II sebanysk 79 KK atau 249 jiwa, Dusun III 12 KK atau 48 jiwa dengan dua unit rumah hanyut, dua unit motor hanyut. Total terdampak 106 KK atau 342 jiwa.

"Untuk pembersihan lokasi pascabanjir, itu melibatkan anggota TNI dan Polri, Tagana Bone Bolango, Personel KSB Lumayi’o, masyarakat setempat, serta mahasiswa dari UG dan UNG juga ikut berpartisipasi," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI